Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terkam Warga, Harimau Sumatera Bakal Ditangkap  

image-gnews
Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae). ANTARA/FB Anggoro
Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae). ANTARA/FB Anggoro
Iklan

TEMPO.CO, Jambi - M. Syargawi, 33 tahun, warga Desa Sungaipinang, Kecamatan Sungaimanau, Kabupaten Merangin, Jambi, tewas diterkam harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae). Saat ditemukan, tubuhnya sudah dalam kondisi tercerai-berai.

Awalnya, warga menemukan tengkorak kepala korban yang sudah terpisah dari tubuhnya sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis Malam, 19 Januari 2012.

Setelah pencarian dilanjutkan, warga dibantu aparat kepolisian setempat dan Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi akhirnya menemukan bagian tubuh dari pinggang hingga kaki dan bagian tubuh lainnya yang tak utuh lagi di tempat berbeda sekitar pukul 06.30 WIB, Jumat, 20 Januari 2012.

"Kondisi tubuh korban yang berhasil ditemukan sudah cerai-berai dan tak utuh lagi. Korban dipastikan tewas akibat diterkam harimau sumatera," kata Trisiswo, Kepala BKSDA Jambi, kepada Tempo, Sabtu, 21 Januari 2012.

Menurut Trisiswo, kini timnya masih berada di lokasi kejadian. "Kita masih menunggu hasil pantauan tim kita di sana. Bila warga masyarakat setempat masih diresahkan keberadaan harimau tersebut, besar kemungkinan harimaunya akan kita tangkap," ujarnya.

"Saya sendiri berpendapat memang lebih bagus harimaunya ditangkap untuk menghindari hal-hal tak diinginkan lagi. Namun upaya untuk menangkap binatang buas tersebut bukan perkara gampang," kata Trisiswo menambahkan.

Yang pasti, menurut Trisiswo, kejadian ini sebagai akibat dari terganggunya habitat harimau sumatera yang berada di kawasan tersebut. "Di sana kita ketahui sedang terjadi pembukaan lahan hutan tanaman industri karet oleh PT Jebus di kawasan hutan produksi.”

Sementara itu, berdasarkan pengakuan Taufik, 33 tahun, sebelum kejadian, korban bersama beberapa temannya satu desa pergi ke hutan pada Minggu, 15 Januari 2012, dengan tujuan menggergaji kayu di kawasan Desa Nasobaru, Kecamatan Nalotatan. Lokasi itu dapat ditempuh sekitar 3,5 jam dari desa mereka.

Beberapa hari kemudian, rekan korban semuanya sudah pulang ke desa, tapi korban tidak tampak bersama mereka. "Lantas kami curiga. Lalu sekitar pukul 24.00 WIB, Rabu lalu, kami bersama keluarga Syargawi, yakni ayah dan istrinya, menuju lokasi tempat korban bekerja untuk melakukan pencarian," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hanya menggunakan peralatan seadanya, seperti lampu senter, baru menjelang subuh kami menemukan peralatan dan pakaian milik korban, seperti celana panjang, parang, dan mesin chainsaw. Berjarak sekitar 30 meter, kami menemukan tengkorak kepala korban.”

Ayah dan istri korban langsung pingsan. "Namun kami malam itu belum menemukan bagian tubuh korban yang lain. Tengkorak korban kemudian langsung dibungkus dan dibawa ke desa kami. Sebagian warga lainnya masih melanjutkan pencarian untuk menemukan bagian tubuh korban lainnya," kata Taufik.

Berdasarkan catatan Tempo, konflik antara harimau sumatera dengan warga di Provinsi Jambi memang sudah sering terjadi, dan korbannya pun mencapai belasan orang.

Peristiwa paling menggemparkan terjadi pada sekitar Maret 2009. Ketika itu, sedikitnya sepuluh warga, terutama di kawasan Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, meregang nyawa akibat keganasan binatang langka dan dilindungi ini.

Kejadian serupa terjadi pada sekitar Februari 2011 dengan korban bernama Kitani, warga asal Kebunagung, Pacitan, Jawa Timur. Kondisi jasadnya pun sangat mengenaskan, bagian kepala dan badannya juga sudah terputus. Saat ditemukan warga, tubuh dan kepala korban terpisah dengan jarak sekitar 300 meter.

Saat itu korban bersama tiga temannya sekitar pukul 18.30 WIB mau makan malam, sesudah bekerja membuka lahan perkebunan di kawasan hutan Bayunglincir, daerah perbatasan Provinsi Jambi dengan Provinsi Sumatera Selatan.

SYAIPUL BAKHORI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita di India Selamat Dari Terkaman Harimau
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.


Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

27 Mei 2017

Seekor anak harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang ditemukan warga dalam kondisi lemas di kebun karet Desa Apiapi, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis akhirnya mati setelah mendapat perawatan medis di Klinik Hewan BBKSDA Riau, 26 Mei 2017. Harimau disebut mengalami dehidrasi berat dan mal nutrisi yang membuat komplikasi di beberapa bagian tubuh. TEMPO/Riyan Nofitra
Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.


Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

27 Mei 2017

Dokter dan petugas terkait memeriksa kondisi seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. Harimau tersebut masuk perangkap besi milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). ANTARA/Masrian
Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.


Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

27 Mei 2017

Umat Hindu memercikan air suci pada seekor anak Harimau puith saat ritual Tumpek Kandang di Bali Zoo, 3 Oktober 2015. Ritual Tumpek Kandang dilaksanakan untuk mendoakan agar hewan tersebut dapat berkembang dengan baik, harmonis, terjaga kelestariannya dan memberi manfaat positif bagi manusia. TEMPO/Johannes P. Christo
Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.


Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

24 Mei 2017

Seekor harimau Sumatera beristirahat di kandang barunya di kebun binatang San Diego Wild Animal Park, San Pasqual Valley, Amerika Serikat (21/5).  REUTERS/Mike Blake
Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.


Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

24 Mei 2017

Harimau Sumatera. AP/WWF-Indonesia/PHKA
Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.


Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

3 Mei 2017

Simanis (13) induk harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) bersama dua dari tiga anaknya yang berumur 25 hari di Taman Marga Satwa Medan, Sumut. ANTARA/Irsan Mulyadi
Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.


Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

31 Maret 2017

Ilustrasi harimau Sumatera. dok. TEMPO
Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).


Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

31 Juli 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.


Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

12 Juni 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.