TEMPO.CO, Solo - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Indonesia masih minim. Meski demikian hal itu tidak akan menyurutkan niat pemerintah mengkonversi bahan bakar dari minyak ke gas.
Menurut Hatta, konversi bahan bakar merupakan langkah sangat strategis. “Selain harga gas lebih murah, sumbernya juga masih melimpah,” katanya saat ditemui di Surakarta, Sabtu 22 Januari 2012. Tahapan untuk proses konversi akan dimulai sejak awal tahun ini.
Pemerintah juga akan terus mendorong ketersediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas yang masih tergolong langka. “Bisa dari swasta, bisa juga Pertamina,” kata Hatta.
Percepatan proses konversi juga akan dilakukan dengan penyediaan SPBG dengan model portabel dan bergerak. “Dilayani dengan mobil tangki yang bergerak ke daerah-daerah yang belum memiliki infrastruktur,” kata Hatta.
Hatta menargetkan proses konversi tersebut akan menampakkan hasil yang cukup signifikan pada 2014 mendatang dengan banyaknya kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas. “Yang masih tetap menggunakan minyak juga tidak akan dilarang,” katanya. Namun dia yakin masyarakat akan terus cenderung memilih gas yang jauh lebih murah.
AHMAD RAFIQ