Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Diserbu, Bos Megaupload Bentengi Diri  

image-gnews
Dotcom Mansion, rumah dari Kim Dotcom, pendiri situs Megaupload.com di Coatesville, Selandia Baru, Sabtu (21/1). REUTERS/Nigel Marple
Dotcom Mansion, rumah dari Kim Dotcom, pendiri situs Megaupload.com di Coatesville, Selandia Baru, Sabtu (21/1). REUTERS/Nigel Marple
Iklan

TEMPO.CO , Wellington - Polisi mengerebek mansion milik Kim Dotcom, salah seorang pendiri situs file-sharing, www.megaupload.com, yang ditutup pada Jumat 20 Januari 2012. Pengerebekan di Auckland, Selandia Baru, itu dilakukan secara dramatis, tak ubahnya film thriller Hollywood.

Saat ditangkap, Kim Dotcom alias Kim Schmitz alias Kim Tim Jim Vestor baru selesai merayakan ulang tahunnya di rumahnya, di utara Auckland, Selandia Baru. Terletak di perbukitan sebelah barat laut Ibu Kota Selandia Baru, rumah pria berusia 38 tahun ini berada di kawasan mewah. Lengkap dengan kolam renang, lapangan tenis, garasi untuk belasan mobil, lapangan golf, juga pengamanan superketat.

Karena itu butuh kerja keras bagi puluhan polisi Selandia Baru untuk menangkapnya. Polisi terpaksa memakai helikopter setelah aparat mencoba datang dengan baik-baik. Operasi penyerbuan itu juga kudu kerja keras karena Kim telah memasang barikade pengamanan rumah dengan sistem pengamanan elektronik.

Ketika sistem pengamanan bisa dibobol, polisi masih harus menghadapi bos Megaupload itu, membentengi diri dengan dengan senjata api. "Dotcom mengaktifkan sistem penguncian elektronik," kata Inspektur Grant Wormald dari Divisi Kejahatan Pencucian Uang Selandia Baru kepada Reuters, Sabtu 21 Januari 2012. "Ia juga membawa senjata api."

Selain Kim Dotcom, tiga lainnya yakni Fin Batato, Mathias Ortman, 40 tahun, dan Bram van der Kolk Bramos, 29 tahun, warga Belanda, juga ditangkap. Ketiganya merupakan petinggi Megaupload. Keempatnya akan diekstradisi dan dibawa ke Amerika Serikat. Pemeriksaan dan sidang perdana akan digelar Senin 23 Januari 2012.

Dotcom yang menjabat sebagai CEO Megaupload ditangkap atas tuduhan memfasilitasi praktek pembajakan dan pencurian hak cipta. Berkewarganegaraan ganda, yaitu Finlandia dan Jerman, Dotcom alias Kim Schmitz atau Kim Tim Jim Vestor memilih Hong Kong sebagai kantor pusat Megaupload Ltd. Ia sendiri tinggal di utara Auckland, Selandia Baru.

Dari Hong Kong, Megauplod Ltd, pengelola situs megaupload.com, dituding menyimpan dan berbagi dokumen berukuran besar, seperti video, film, atau musik. Situs ini dituduh melanggar hak cipta dan perusahaan pembuat situs ini dituding melakukan pencucian uang dan pemerasan. Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengatakan laman itu bahkan telah meraup keuntungan hingga US$ 175 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun dan membuat para pemegang hak cipta merugi US$ 500 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski berkantor pusat di Hong Kong, Departemen Kehakiman AS menduga Kim Dotcom cs memanfaatkan jaringan server yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di negara bagian Virginia AS. Inilah yang jadi dasar mengapa FBI bergerak. Kepolisian Selandia baru sendiri dikontak FBI pada awal 2012.

Situs Megaupload sendiri ditutup hanya sehari ketika gelombang protes antipembajakan berlangsung di Internet. Sejumlah laman seperti Wikipedia, Google, dan Reddit menggelar protes blackout terhadap rancangan undang-undang antipembajakan itu. Departemen Kehakiman Amerika Serikat menegaskan penutupan Megaupload sama sekali tak ada hubungannya dengan proses pembahasan RUU SOPA dan PIPA itu.

Sekelompok aktivitas peretas di Internet yang memprotes aksi penutupan juga mulai menyerang beberapa laman resmi milik lembaga pemerintah Amerika Serikat sebagai aksi balas dendam. Laman Biro Investigasi Federal AS (www.fbi.gov), Departemen Kehakiman AS (www.justice.gov), perusahan rekaman Universal Music (www.universalmusic.com), Asosiasi Film Amerika (www.mpaa.org), dan Asosiasi Industri Rekaman Amerika (www.riaa.com) dikabarkan diserang para peretas, sehingga tak bisa diakses.

WDA | SATWIKA | REUTERS | AP

Berita Terkait
Eks Pengacara Clinton Jadi Pembela CEO Megaupload
Berapa Kekayaan CEO Megaupload yang Disita?
Hacker Anonymous Sikat Situs Pemerintah
Peretas Serang Balik Amerika Serikat
SOPA-PIPA, FBI Memburu Petinggi Megaupload

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Presiden Direktur Lintasarta Arya Damar.
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.


Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Tampilan situs Ditjen Pajak www.pajak.go.id yang diretas oleh pihak yang mengaku sebagai Anonymous Arabe pada Ahad pukul 9 malam lalu, 10 Juni 2018 (foto kanan). Hingga siang ini, situs tersebut masih dalam pemulihan dan dialihkan ke www.djponline.pajak.go.id (foto kiri). Foto: djponline.pajak.go.id / istimewa
Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.


Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Ilustrasi kejahatan internet
Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.


Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Global Director Priceprice.com Takayoshi Kuki (tengah) dalam acara peluncuran situs perbandingan harga Priceprice.com di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018. Tempo/Syafiul Hadi
Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.


Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Ilustrasi pelacuran / prostitusi. REUTERS/Edgar Su
Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.


Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam Browser Chrome. Kredit: Techcrunch
Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.


Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ilustrasi belajar make up dari youtube. Goss.ie
Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?


Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Soal matematika menjadi password wifi. Mirror.co.uk
Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?


Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Sxc.hu
Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality


Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Vlog Kaesang berjudul #BapakMintaProyek. youtube.com
Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.