Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Sebenarnya Kim Dotcom, CEO Megaupload?  

image-gnews
Pendiri situs Megaupload Kim Dotcom ditangkap dan dibawa ke kantor pengadilan Auckland, Selandia Baru, Jumat (20/1). REUTERS/TVNZ
Pendiri situs Megaupload Kim Dotcom ditangkap dan dibawa ke kantor pengadilan Auckland, Selandia Baru, Jumat (20/1). REUTERS/TVNZ
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta -Sosok yang diburu itu bernama Kimble alias Kim Schmitz alias Kim Dotcom alias Kim Tim Jim Vestor. Perburuan selama hampir dua tahun itu membuat FBI meminta bantuan interpol menciduk CEO sekaligus pendiri Megaupload Ltd. perusahaan pengelola situs file sharing www.megaupload.com itu di utara Auckland, Selandia Baru. Situs file sharing itu sendiri sudah ditutup Departemen Kehakiman Amerika, Kamis 19 Januari 2012.

Kim Dotcom ditangkap atas tuduhan memfasilitasi praktek pembajakan dan pencurian hak cipta. Aksinya itu, menurut Departemen Kehakiman Amerika serikat, telah membuat Dotcom dan timnya, meraup untung hingga 175 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,6 triliun. Aksi Dotcom juga bikin pemegang hak cipta di Amerika Serikat merugi 500 juta dolar AS.

Berkewarganegaraan ganda: Finlandia dan Jerman, Dotcom memilih Hong Kong sebagai kantor pusat Megaupload Ltd. Ia sendiri tinggal di utara Auckland, Selandia Baru. Meski berkantor pusat di Hong Kong, Departemen Kehakiman AS menduga, Kim Dotcom cs ini memanfaatkan jaringan server yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di negara bagian Virginia AS. Inilah yang jadi dasar mengapa FBI bergerak. Kepolisian Selandia baru sendiri dikontak FBI  awal 2012.

Lalu siapa sebenarnya Kim Dotcom? Lahir di Kiel, Jerman, Dotcom -- yang kemudian dikenal sebagai Schmitz - dikenal sosok yang cerdas dan berbakat. Sejak kecil, ia suka membuat tiruan games dan menjualnya ke kawan-kawan sekolahnya.

Begitu ia mengenal internet,  seperti dikutip koran Jerman Die Welt, Schmitz sudah bisa meretas komputer. Sejak itu, aksinya sebagai peretas dimulai. Schmitz misalnya, pernah membobol jaringan komputer Petagon dan NASA. Bahkan sempat mengamati satelit real time dari Istana Saddam Husein selama perang Teluk Persia berlangsung. Ia juga meretas keamanan banyak sekali bank-bank besar dan memalsukan banyak sekali transaksi kartu kredit.  Aksinya itu membuat Schmitz  mendekam di penjara Munich, hampir dua tahun lamanya.

Andreas Bogk, peretas senior yang juga anggota the Chaos Computer Club, mengaku tak kenal Schmitz secara pribadi. Ia hanya tahu, Dotcom cukup populer di kalangan peretas tahun 1990-an. Saat itu, Dotcom mendirikan sebuah komunitas hacker khusus perangkat lunak. Dan sistem komputer yang digunakan itu untuk meng-upload software bajakan dari orang lain.

Tahun 1998, ketika bebas dari penjara, Schmitz mendirikan jasa keamanan komputer dan investasi modal ventura melalui Kimvestor perusahaan. Saat itu, seperti dilansir Majalah Jerman Der Spiegel, Schmitz pernah membual ia bakal menyaingi Bill Gates sebagai orang terkaya dunia.  "Saya lebih cerdas daripada Bill Gates," katanya.

Tahun 2001, Schmitz masuk bui lagi setelah sukses melakukan insider trading dalam situs bisnis online letsbuyit.com. Akibat aksinya itu, Schmitz membuat lebih dari $ 1 juta saham melonjak. Schmitz yang saat itu melarikan diri ke Thailand akhirnya diekstradisi dan pengadilan menjatuhkan hukuman percobaan, 20 bulan dan denda 100 ribu euro.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak itu, tak terdengar lagi kabarnya, sampai aparat menemukan jejaknya di Selandia Baru dan Hongkong. Schmitz sendiri baru pindah ke Selandia Baru tahun 2005. Menikah dan memiliki tiga orang anak.

Dia dan keluarganya pindah ke sebuah rumah besar senilai US $ 24 juta bernilai jutaan dolar di luar Auckland. Ia menginvestasikan minimal NZ $ 10 juta ($ 8.000.000) di Selandia Baru demi mendapat permanen resident. Membeli belasan mobil mewah dan menamai pelat mobil dengan sesuka hatinya.

Schmitz juga mendonasi $ 500 ribu untuk membeli kembang api demi perayaan tahun baru 2012. Saat kembang ati meledak, Schmitz membawa anak dan istrinya menikmati kembang api itu dari helikopter pribadi mereka.

Lagi-lagi semua kemewahan dan aksinya berakhir pekan lalu. Saat puluhan polisi mengerebek di rumah mewahnya dan menyita seluruh kekayaannya.

REUTERS | AP | TELEGRAPH | WDA | SATWIKA

Berita Populer
Pekan Turbulensi Menolak SOPA-PIPA
Rumah Diserbu, Bos Megaupload Bentengi Diri
Eks Pengacara Clinton Jadi Pembela CEO Megaupload 
Berapa Kekayaan CEO Megaupload yang Disita? 
SOPA dan PIPA pun Berakhir 
Peretas Serang Balik Amerika Serikat
SOPA-PIPA, FBI Memburu Petinggi Megaupload

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Presiden Direktur Lintasarta Arya Damar.
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.


Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Tampilan situs Ditjen Pajak www.pajak.go.id yang diretas oleh pihak yang mengaku sebagai Anonymous Arabe pada Ahad pukul 9 malam lalu, 10 Juni 2018 (foto kanan). Hingga siang ini, situs tersebut masih dalam pemulihan dan dialihkan ke www.djponline.pajak.go.id (foto kiri). Foto: djponline.pajak.go.id / istimewa
Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.


Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Ilustrasi kejahatan internet
Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.


Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Global Director Priceprice.com Takayoshi Kuki (tengah) dalam acara peluncuran situs perbandingan harga Priceprice.com di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018. Tempo/Syafiul Hadi
Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.


Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Ilustrasi pelacuran / prostitusi. REUTERS/Edgar Su
Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.


Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam Browser Chrome. Kredit: Techcrunch
Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.


Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ilustrasi belajar make up dari youtube. Goss.ie
Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?


Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Soal matematika menjadi password wifi. Mirror.co.uk
Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?


Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Sxc.hu
Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality


Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Vlog Kaesang berjudul #BapakMintaProyek. youtube.com
Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.