Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bertemu Suspek Flu Burung? Begini Penanganannya  

image-gnews
Pekerja kesehatan mengumpulkan bangkai ayam di sebuah pasar unggas di Hong Kong, (21/12). REUTERS/Tyrone Siu
Pekerja kesehatan mengumpulkan bangkai ayam di sebuah pasar unggas di Hong Kong, (21/12). REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Awal tahun ini flu burung kembali merenggut nyawa dua warga Ancol, Tanjung Priok, Jakarta. Setelah Puguh Dwi Yanto, 23 tahun, beberapa hari sebelumnya, menyusul kemenakannya, Adra Soraya Ramadhani, 5 tahun, meninggal dunia akibat flu burung pada 16 Januari 2012.

Melihat mulai merebaknya virus yang bergalur H1N1 ini, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama memberi tiga langkah antisipasi. Langkah awal adalah mengenali terduga flu burung. Bila ada seseorang dengan demam dan gejala flu, dan diketahui ada kontak dg unggas, orang itu disebut sebagai suspek flu burung.

Suspek flu burung bisa mengalami flu berat ataupun flu ringan. "Jadi, suspek belum tentu sakit," kata Tjandra dalam siaran pers yang diterima Sabtu, 22 Januari 2012. Label suspek atau terduga diberikan lebih karena sikap hati-hati dan kewaspadaan. Jika sudah ada ciri-ciri di atas maka sebaiknya:

1. Menghubungi petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan akan turun ke lapangan di sekitar rumah suspek. Tugas mereka adalah:

a. Memeriksa orang-orang yang kontak atau berhubungan dengan pasien suspek itu, untuk dilakukan :
- pengecekan apa ada gejala flu juga pada kontak, dan kalau ada akan ditangani,
- pemeriksaan suhu dan keadaan klinik secara berkala kalau diperlukan,
- pemberian obat pencegahan kalau diperlukan,

b. pemeriksaan lingkungan sekitar rumah,

c. Dinas Peternakan memeriksa unggas, baik klinis maupun laboratoris. Laboratoriumnya juga bisa berupa rapid test, kultur, dan PCR.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Pasien suspek (baik ringan gejalanya apalagi kalau berat) harus dirawat di rumah sakit rujukan.

3. Sampel dari pasien suspek diperiksa di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk tahu apakah ada flu burung atau tidak. Kalau nanti sudah ada hasil dan hasilnya ternyata memang positif flu burung, maka akan:
- dimuat di website Kemenkes RI,
- dilaporkan ke WHO sebagai bagian dari IHR.
Kalau hasilnya ternyata negatif, pasien suspek yang dirawat di RS tadi akan tetap ditangani keadaan klinisnya sesuai dengan prosedur ilmu kedokteran atau perawatan yang ada.

Prosedur tersebut di atas berlaku untuk seluruh suspek di Indonesia, termasuk kasus di Tangerang. Kementerian kini masih menunggu hasil laboratorium pasien di RS Tangerang.

DIANING SARI

Berita Terkait
Korban Flu Burung Bukan Penularan dari Manusia

Semula Korban Tewas Flu Burung Dinyatakan Negatif

Bocah Umur 5 Tahun Jadi Korban Flu Burung

Stok Obat Flu Burung Cukup Hingga Akhir Tahun

Berita Spesial Imlek
Tahun Naga Air, Banyak Air, Antisipasi Pelayaran

Pelancong Antre 3 Kilometer di Pintu Tol Pasteur

Ada Naga 80 Meter di Summarecon Mal Serpong

Jelang Imlek, Tiket Kereta dari Gambir Ludes

Kapal Pesiar Seabourn Legend Sandar di Surabaya

Raja Ampat Bak Amazon Bawah Laut bagi Penyelam

Tongkat 'Sakti' di Kelenteng Da Bo Gong Mio
Sambut Imlek, Magelang Tawarkan Wisata Rafting dan Religi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

40 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

25 November 2023

Pemandangan dari udara menunjukkan petugas yang mengenakan pakaian pelindung memusnahkan ayam di peternakan unggas tempat petugas mendeteksi flu burung tipe H5 yang sangat patogen, di Kashima, prefektur Saga, Jepang, 25 November 2023, dalam foto yang diambil oleh Kyodo. Kredit wajib Kyodo melalui REUTERS
Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

Jepang mendeteksi kasus pertama flu burung tipe H5 yang sangat menular pada musim ini di sebuah peternakan unggas di Prefektur Saga


Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

15 Oktober 2023

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.


Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

26 Juli 2023

Pejabat kesehatan Korea Selatan mengubur ayam di peternakan unggas tempat virus flu burung H5N6 yang sangat patogen menyebar di Haenam, Korea Selatan, 17 November 2016. Yonhap/via REUTERS
Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

Korea Selatan menempatkan sebuah penampungan kucing di ibu kota Seoul dalam karantina, setelah mendeteksi flu burung strain H5N1 pada dua kucing


Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

18 Juli 2023

Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan memeriksa kesehatan hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha di tempat penampungan hewan kurban, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juli 2021. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik serta pengambilan sampel darah, feses, dan tanah untuk memastikan tidak adanya penyakit antraks dan kelayakan hewan kurban. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

Selain rabies, terdapat berbagai penyakit hewan yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia, salah satunya adalah Jembrana.


Ratusan Burung Tewas Mendadak, Meksiko: Bukan Flu Burung, Tapi Gara-gara El Nino

16 Juni 2023

Seekor burung camar sedang memakan sisa makanan, yang ditinggalkan pengunjung di sekitar pantai  St Ives. Ratusan burung camar menyerbu pantai St.Ives, kehadiran unggas laut ini sudah menggangu masyarakat dan sejumlah hewan peliharaan. Cornwall, Inggris, 29 Juli 2015. Matt Cardy / Getty Images
Ratusan Burung Tewas Mendadak, Meksiko: Bukan Flu Burung, Tapi Gara-gara El Nino

Departemen Pertanian Meksiko mengatakan bahwa tes pada burung yang mati mengungkapkan bahwa mereka mati karena kelaparan, bukan karena flu.


Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

23 Mei 2023

Ilustrasi flu burung di Brasil. REUTERS/Dado Ruvic
Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

Brasil mengumumkan darurat kesehatan hewan selama 180 hari di tengah kasus flu burung pada unggas liar


Mata Biru Burung Laut Ini Menghitam Setelah Infeksi Flu Burung

8 Mei 2023

Seekorh gannet dengan iris hitam di Black Rock di Skotlandia. Jude Lane/RSPB
Mata Biru Burung Laut Ini Menghitam Setelah Infeksi Flu Burung

Sejak Oktober 2021 lalu, satu galur virus flu burung yang sangat patogenik telah menyapu bangsa unggas dengan virulensi yang tidak biasa.


Cina Laporkan Kematian Manusia Pertama akibat Flu Burung H3N8

12 April 2023

Seorang pria menyediakan air untuk ayam di dalam rumah kaca di sebuah peternakan di Heihe, Provinsi Heilongjiang, Cina, 17 November 2019. [REUTERS/Stringer]
Cina Laporkan Kematian Manusia Pertama akibat Flu Burung H3N8

WHO menyatakan kematian wanita Cina ini menandai kematian manusia pertama akibat jenis flu burung H3N8


Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

30 Maret 2023

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Dado Ruvic
Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

Chili menemukan kasus infeksi flu burung pada manusia. Kondisi pasien stabil.