TEMPO.CO, Jakarta - Awal tahun ini flu burung kembali merenggut nyawa dua warga Ancol, Tanjung Priok, Jakarta. Setelah Puguh Dwi Yanto, 23 tahun, beberapa hari sebelumnya, menyusul kemenakannya, Adra Soraya Ramadhani, 5 tahun, meninggal dunia akibat flu burung pada 16 Januari 2012.
Melihat mulai merebaknya virus yang bergalur H1N1 ini, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama memberi tiga langkah antisipasi. Langkah awal adalah mengenali terduga flu burung. Bila ada seseorang dengan demam dan gejala flu, dan diketahui ada kontak dg unggas, orang itu disebut sebagai suspek flu burung.
Suspek flu burung bisa mengalami flu berat ataupun flu ringan. "Jadi, suspek belum tentu sakit," kata Tjandra dalam siaran pers yang diterima Sabtu, 22 Januari 2012. Label suspek atau terduga diberikan lebih karena sikap hati-hati dan kewaspadaan. Jika sudah ada ciri-ciri di atas maka sebaiknya:
1. Menghubungi petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan akan turun ke lapangan di sekitar rumah suspek. Tugas mereka adalah:
a. Memeriksa orang-orang yang kontak atau berhubungan dengan pasien suspek itu, untuk dilakukan :
- pengecekan apa ada gejala flu juga pada kontak, dan kalau ada akan ditangani,
- pemeriksaan suhu dan keadaan klinik secara berkala kalau diperlukan,
- pemberian obat pencegahan kalau diperlukan,
b. pemeriksaan lingkungan sekitar rumah,
c. Dinas Peternakan memeriksa unggas, baik klinis maupun laboratoris. Laboratoriumnya juga bisa berupa rapid test, kultur, dan PCR.
2. Pasien suspek (baik ringan gejalanya apalagi kalau berat) harus dirawat di rumah sakit rujukan.
3. Sampel dari pasien suspek diperiksa di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk tahu apakah ada flu burung atau tidak. Kalau nanti sudah ada hasil dan hasilnya ternyata memang positif flu burung, maka akan:
- dimuat di website Kemenkes RI,
- dilaporkan ke WHO sebagai bagian dari IHR.
Kalau hasilnya ternyata negatif, pasien suspek yang dirawat di RS tadi akan tetap ditangani keadaan klinisnya sesuai dengan prosedur ilmu kedokteran atau perawatan yang ada.
Prosedur tersebut di atas berlaku untuk seluruh suspek di Indonesia, termasuk kasus di Tangerang. Kementerian kini masih menunggu hasil laboratorium pasien di RS Tangerang.
DIANING SARI
Berita Terkait
Korban Flu Burung Bukan Penularan dari Manusia
Semula Korban Tewas Flu Burung Dinyatakan Negatif
Bocah Umur 5 Tahun Jadi Korban Flu Burung
Stok Obat Flu Burung Cukup Hingga Akhir Tahun
Berita Spesial Imlek
Tahun Naga Air, Banyak Air, Antisipasi Pelayaran
Pelancong Antre 3 Kilometer di Pintu Tol Pasteur
Ada Naga 80 Meter di Summarecon Mal Serpong
Jelang Imlek, Tiket Kereta dari Gambir Ludes
Kapal Pesiar Seabourn Legend Sandar di Surabaya
Raja Ampat Bak Amazon Bawah Laut bagi Penyelam
Tongkat 'Sakti' di Kelenteng Da Bo Gong Mio
Sambut Imlek, Magelang Tawarkan Wisata Rafting dan Religi