Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Cina Benteng Rayakan Imlek Tanpa Bunga Mehwa  

image-gnews
Seorang pedagang saat merapihkan lampu lampion sebagai pernak penik Imlek di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (10/1). TEMPO/Aditia Noviansyah
Seorang pedagang saat merapihkan lampu lampion sebagai pernak penik Imlek di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (10/1). TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Warga Cina Benteng menyambut perayaan Imlek dengan kesederhanaan. Sebagian besar dari mereka tak mampu membeli baju baru, bunga mehwa, atau kue keranjang.

Yan Kan, warga Kampung Eretan, Bansin Karawaci Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, misalnya, lebih memilih bekerja ketimbang libur menyambut Imlek. "Cari uang saja susah, makanya tetep narik perahu," kata Yan Kan, pengojek perahu di Sungai Cisadane, Ahad 22 Januari 2012.

Yan mengatakan tarif mengantar penduduk ke Pasar Anyar dipungut sukarela. Yan menerima Rp 1.000 sampai Rp 3.000. Seharian dia bisa mengantongi Rp 40 ribu untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Khusus untuk merayakan tahun baru Imlek keluarga Yan meski tidak mampu membeli baju baru, tapi berharap bisa membeli daging babi dan kue kering sebagai panganan. "Ya kami berkumpul makan bareng, anak-anak terima angpao dari saudara yang lebih rezekinya," kata Yan.

Menurut Eddy Lim, Ketua Forum Masyarakat Kampung Benteng, mayoritas warga etnis Cina Benteng hidup pas-pasan, sehingga tidak bisa bermewah-mewah saat Imlek. "Kami ini terbiasa hidup sederhana dan apa adanya. Karena itu, biarpun mau Imlek, kami selalu prihatin," ujar Lim.

Bagi warga Cina Benteng pengakuan dan legalitas dari pemerintah adalah jauh lebih penting ketimbang perayaan Imlek. Mereka juga tetap bertahan di rumah-rumah yang rata-rata beratap daun rumbia, di pinggir Sungai Cisadane.

Namun tidak semua warga Cina Benteng hidup di bawah garis kemiskinan. Keluarga Jaya Tan di Kampung Tegalsari, Kota Tangerang, menyambut Imlek dengan menata bunga mehwa merah jambu di altar rumahnya. Di altar setinggi 1 meter di ruang tengah itu juga tampak kue keranjang susun sembilan yang dibungkus hiasan kertas warna-warni. Tampak di langit-langit rumah itu juga dipasang
lampion, semarak warna merah.

Di kawasan Tegal Sari banyak bermukim kaum Cina Benteng. Di sini juga banyak dijual kue keranjang olahan dari bahan ketan putih dan gula putih yang menghasilkan kue pekat cokelat dibungkus daun pisang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak para wanita keturunan Tionghoa datang membeli kue keranjang untuk pelengkap perayaan Imlek yang dijual setahun sekali itu.
Harganya Rp 9.000 untuk satu buah keranjang dengan berat sekitar 250 gram.

Bagi Jaya, kue keranjang adalah warisan turun-temurun keluarganya. Bagi dia, Tahun Baru Tionghoa atau Imlek yang jatuh pada 23 Januari 2012 adalah tradisi leluhur yang harus ia rayakan bersama keluarganya. "Kami pergi ke makam, berkunjung ke kerabat dan berkumpul untuk makan-makan," katanya.

Pendek kata, setiap tahun ia memaknai Imlek dengan sesuatu kerja keras lebih baik dari tahun sebelumnya. Jaya membuktikannya dengan setiap tahun menambah susunan kue keranjang di altar rumahnya.

Tak hanya Jaya yang bergembira siang itu, warga keturunan Tionghoa di kawasan di mana Jaya tinggal juga menyambut Imlek sebagai hari yang cerah dan bahagia. Lamat-lamat suara musik gambang kromong terdengar dari rumah-rumah penduduk.

AYU CIPTA

BERITA TERPOPULER LAINNYA:



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

47 hari lalu

Warga keturunan Tionghoa melaksanakan ibadah di Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 9 Februari 2024. Sembahyang malam pergantian Tahun Baru Imlek 2575/2024 itu sebagai ungkapan syukur atas segala rezeki dan keselamatan serta untuk pengharapan kehidupan lebih baik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?


5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

48 hari lalu

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna. Foto: Canva
5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.


Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

48 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Imlek. Pexels/Angela Roma
Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.


Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

56 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

Mendekati Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, BMKG memberikan prediksi cuaca di Indonesia yang dominan hujan.


Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

57 hari lalu

Biksu berdiri di dekat dekorasi lentera naga yang disiapkan untuk perayaan Tahun Baru Imlek di Kuil Buddha Fo Guang Shan Dong Zen di Jenjarom, Malaysia 26 Januari 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

Naga dalam Naga Kayu merupakan simbol kekuatan, kehormatan dan kekuasaan di kebudayaan Cina melalui astrologi shio dalam urutan ke-5.


Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

21 Januari 2024

Aneka kuliner dari berbagai tenant di Food Destination Mal Ciputra Jakarta. TEMPO | Rini K
Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

Food Destination Mal Ciputra mengetengahkan empat tema berbeda hingga 2025.


Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

31 Januari 2023

Warga mengunjungi area yang didekorasi dengan lentera dalam sebuah Festival Lampion guna merayakan perayaan Cap Go Meh di Taman Yuyuan di pusat kota Shanghai, Cina, 26 Februari 2021. Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. REUTERS/Aly Song
Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

Pada perayaan Cap Go Meh, orang biasanya makan bola nasi yang disebut tangyuan, menonton barongsai, dan menyalakan kembang api.


Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

24 Januari 2023

Ketua MPR RI Bambang saat menghadiri makan malam perayaan tahun baru Imlek 2574, di Restoran Tamarind and Lime, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu malam (22/1/23).
Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

Pengakuan negara terhadap tahun baru Imlek tidak lepas dari jasa Presiden Republik Indonesia


Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

23 Januari 2023

Penampakan arus lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kamis, 22 Desember 2022. Dok. Jasa Marga.
Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

PT Jasa Marga menyebut volume kendaraan di jalan tol naik sebesar 19,76 saat Hari Raya Imlek.


Ahmad Basarah Ingatkan Sejarah Peringatan Imlek di Indonesia

23 Januari 2023

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menyambut perayaan Imlek 2023 di Jakarta, Minggu (22/1/2023).
Ahmad Basarah Ingatkan Sejarah Peringatan Imlek di Indonesia

Masyarakat Tionghoa diberi kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya. Termasuk merayakan upacara-upacara agama seperti Imlek dan Cap Go Meh secara terbuka.