TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, menilai hasil kongres yang digelar Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) lucu. Djohar menganggap Komite Penyelamat telah memutuskan sesuatu yang bukan kewenangannya.
"Misalnya organisasi A pengurusnya dipecat oleh organisasi B. Ini kan lucu. Tidak ada kewenangannya mereka (KPSI) memecat kami (pengurus PSSI)," kata Djohar ketika dihubungi Tempo, Senin, 23 Januari 2012.
KPSI pada Sabtu, 21 Januari 2012 lalu, mengggelar kongres di Swiss Bellhotel, Jakarta. Kongres yang digelar pendukung kongres luar biasa ini melahirkan sejumlah keputusan, antara lain memecat Djohar Arifin dan Farid Rahman dari kursi Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.
Selain itu kongres juga mencopot Sihar Sitorus, Bob Hippy, Mawardi Nurdin, Tuty Dau, Widodo Santoso, dan dari jabatan Komite Eksekutif. Kongres juga menetapkan sebanyak 99 persen saham PT Liga Indonesia dimiliki klub.
Djohar mengatakan KPSI tak memiliki kewenangan memecat dirinya dan sejumlah anggota Komite Eksekutif lain. KPSI, kata Djohar, bahkan tak memiliki dasar hukum yang jelas dalam statuta. "KPSI itu tidak dikenal dalam statuta," kata Djohar.
Statuta, kata dia, menjelaskan bahwa yang berhak menggelar kongres hanyalah PSSI. Kongres yang digelar KPSI Sabtu pekan lalu, berikut keputusannya, tak sah dan tak mengikat. "Itu kongres KPSI, bukan kongres PSSI. Jadi tidak perlu ditanggapi," katanya.
Mengenai hasil kongres yang memutuskan sebanyak 99 persen saham PT Liga Indonesia menjadi milik klub-klub Liga Super, Djohar mengatakan keputusan itu hanyak klaim. Sebab, kata Djohar, PSSI telah memiliki bukti hukum bahwa 99 persen saham PT Liga milik PSSI. "Sampai sekarang yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM itu milik PSSI," katanya.
PSSI sendiri belum memutuskan apakah mereka akan memberi sanksi kepada anggota PSSI yang hadir dalam kongres tersebut. Hanya sebelumnya Djohar mengancam akan menindak peserta kongres jika mereka menggunakan atribut PSSI.
Adapun mengenai nasib klub-klub peserta Liga Super Indonesia, Djohar mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil mediasi yang dilakukan KONI. PSSI, kata Djohar, belum akan bertindak sebelum proses mediasi kelar.
Ia optimistis klub-klub Liga Super bisa kembali ke PSSI. Ketua KONI Tono Suratman, kata Djohar, mengabarkan peluang klub-klub Liga Super kembali ke PSSI masih terbuka. "Sepertinya ada peluang," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR