TEMPO.CO, Jakarta- Kementerian Pertanian mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran virus flu burung (H5N1) yang bisa menyebabkan penyakit Avian Influenza (AI). Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan meski kasus AI pada unggas terjadi sepanjang tahun, peningkatan kasus terjadi setiap periode Januari-April saat curah hujan tinggi. “Masyarakat harus berhati-hati dan waspada terhadap penyebarannya,” kata dia kepada Tempo, Senin 23 Januari 2012.
Syukur mengatakan jumlah kasus flu burung pada unggas sepanjang 2011 mencapai 1.411 kali. Jika dihitung per periode, angka ini mencapai 122 kasus per bulan atau 4 kasus per hari. Jumlah ini lebih rendah dibanding tahun 2010 yang mencapai 1.502 kasus dan pada 2009 yang mencapai 2.293 kasus.
Kementerian Pertanian mencatat baru Provinsi Maluku Utara yang berstatus bebas virus flu burung. Pada periode 1 hingga 20 januari 2012 kasus flu burung dilaporkan terjadi di 6 provinsi antara lain Jawa Tengah (Sragen, Brebes), Jawa Timur (Lamongan), Riau (Pekanbaru), Kalimantan Timur (Panajam Paser Utara), Jambi (Muaro Jambi), dan Sulawesi Selatan (Sidenreng Rappang/ Sidrap). Jumlah unggas mati mencapai 1.073 ekor. "Terbesar di kabupaten Sidrap pada ayam ras petelur sebanyak 723 ekor,” katanya.
Kasus flu burung pada unggas per provinsi pada 2011 tertinggi berada di Sumatera Barat, sedangkan terendah berada di Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta. Walaupun kasus AI pada unggas di DKI Jakarta cukup rendah, kata Syukur, virus AI saat ini masih berpotensi beredar di Jakarta. Pasalnya masih banyak ayam ras dan ayam kampung yang masuk dari Provinsi luar Jakarta sebagai pemasok ayam.
Saat ini Kementerian Pertanian telah berupaya melakukan pengendalian dan pemberantasan melalui beberapa strategi. Menyikapi merebaknya virus flu burung ini Syukur menganjurkan kepada daerah untuk meningkatkan kewaspadaan. Perlu ditingkatkan deteksi dini dan respons cepat terutama oleh petugas PDSR (Partisipatory Desease Surveilance and Responsif) yang ada di masing-masing wilayah dengan menelusuri penyakit pada tempat-tempat yang dicurigai.
ROSALINA