TEMPO.CO, Cilegon - Gelombang tinggi yang mencapai 4 hingga 5 meter di perairan Selat Sunda menghambat pelayanan penyeberangan kapal roll on-roll off (ro-ro) yang beroperasi di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten–Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Akibatnya, ratusan truk yang akan menyeberang menumpuk di kantong-kantong parkir dermaga di areal pelabuhan.
PT Indonesia Ferry Cabang Utama Merak sempat menghentikan pengoperasian kapal ro-ro, yang melayani penyeberangan Merak-Bakauheni sekitar pukul 21.00 WIB, akibat cuaca buruk di perairan Selat Sunda. “Ketinggian ombaknya mencapai 4-5 meter,” kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Christine Hutabarat, kepada Tempo, Selasa, 24 Januari 2012.
Dengan kondisi cuaca buruk ini, PT Indonesia Ferry Cabang Utama Merak akan lebih mengutamakan keselamatan para pengguna jasa penyeberangan. “Masalah keselamatan menjadi utama bagi kami,” ujar Christine.
Menurut dia, PT Indonesia Ferry Cabang Utama Merak saat ini hanya bisa mengoperasikan 20 kapal dari 33 kapal ro-ro yang ada. Cuaca buruk ini mengakibatkan kapal ro-ro kesulitan bersandar dan melakukan bongkar muat, sehingga waktu bongkar muat yang seharusnya hanya satu jam bisa membengkak hingga 2-3 jam. “PT ASDP juga terus berkoordinasi dengan Syahbandar dan operator swasta lainnya demi kelancaran penyeberangan,” kata dia.
WASI’UL ULUM