TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Afriani Susanti sangat terpukul akibat kasus Xenia maut yang menabrak 13 orang dan menewaskan sembilan orang. Bahkan, ibu Afriani, Yurneli, 51 tahun, sempat beberapa kali pingsan.
Tetangga yang juga sahabat ayah Afriani berharap permasalahan tersebut cepat selesai. "Kasihan ibunya. Terakhir ketemu Ahad malam nangis terus dan berkali-kali pingsan," kata tetangga yang enggan menyebutkan namanya tersebut, Selasa, 24 Januari 2012.
Afriani Susanti, 29 tahun, merupakan pengemudi Xenia yang menabrak 13 orang di Jalan M.I. Ridwan Rais, Ahad, 22 Januari 2012. Afriani diketahui mengendarai mobil Daihatsu Xenia hitam berpelat nomor B 2479 XI dengan kecepatan kurang lebih 100 km/jam. Dia juga positif mengkonsumsi narkoba dan miras sebelum menabrak ke-13 korban. Akibat kecelakaan tersebut, sembilan orang meninggal.
Menurut tetangga, semasa ayahnya masih ada, Afriani adalah anak yang penurut dan rajin. "Mungkin sekarang yang ngawasin kurang," katanya.
Warga lain bahkan menyatakan ketidakpercayaannya atas kejadian tersebut. Sebab, Afriani selama ini dikenal ramah. Warga juga mengatakan Afriani sejak kecil juga rutin mengaji di musala dan menggunakan kerudung sejak SMA. "Makanya saya heran liat foto dia enggak pake kerudung," ujar warga yang tidak mau menyebutkan namanya ini.
Afriani adalah anak kedua dari empat bersaudara. "Ayahnya sudah meninggal pertengahan tahun 2011," ujar Ketua RT setempat, Bawuk. Sehingga kakak Afriani yang meneruskan bisnis keluarga, yaitu mengelola parkir di Pelabuhan Tanjung Priok bekerja sama dengan PT Pelayaran Indonesia.
SYAILENDRA
Berita Terkait
Dijerat Pasal Berlapis, Sopir Xenia Maut Terancam 6 Tahun Penjara
Sosok Pengemudi Xenia Maut di Mata Temannya
Sopir Xenia Maut Akui Pacu Mobil 100 KM/Jam
Pengemudi Xenia Maut Dikenal Sebagai Produser Film
Korban Tabrakan Xenia Maut Berpamitan di Facebook
Sopir Xenia Maut Cs Usai Pesta Miras dan Sabu