TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih kekurangan dana untuk pembangunan rel ganda Jakarta-Surabaya. “Kami kekurangan Rp 1,8 triliun, untuk menutupi kebutuhan pada Agustus sampai Desember," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Dedy Supriadi Priatna, usai mengikuti rapat tentang Perkeretaapian di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 24 Januari 2012.
Keseluruhan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan rel ganda mencapai Rp 9,8 triliun. Tahun ini, dana yang sudah dianggarkan dalam APBN hanya mencukupi sampai bulan Agustus saja. Karena itu, permintaan dana tambahan akan diupayakan dalam APBN-Perubahan. “Bukan kekurangan untuk keseluruhan tapi untuk pembebasan lahan, kalau tidak salah hanya Rp 800 miliar. Sisanya itu untuk pembangunan track dan lain-lain,” ujarnya.
Pelaksanaan pembangunan rel ganda ini terus dimonitor Wakil Presiden Boediono. Ia menggelar rapat melalui sistem telekonferensi yang langsung terhubung dengan pelaksana di lapangan. Dari Istana Wapres di Jalan Merdeka Selatan Jakarta, peserta rapat dapat langsung bertatap muka dan berdialog dengan peserta yang berada di tiga kota yaitu di Cirebon, Semarang, dan Surabaya.
Di Jakarta, Boediono didampingi Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono. Sedangkan di Semarang peserta rapat yaitu Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, di Surabaya yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan di Cirebon turut bergabung Walikota Cirebon Subardi dan Bupati Brebes Agung Widyantoro.
"Yang paling penting saat ini adalah untuk mengecek lagi apa yang terjadi di lapangan dan apa yang bisa kita percepat. Apa yang masih menjadi kendala bisa kita atasi," ujar Wapres Boediono.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyampaikan, dari total jalur ganda Jakarta- Surabaya sepanjang 714 kilometer, 250 kilometer di antaranya sudah beroperasi. Fokus pekerjaan pembangunan berikutnya adalah adalah Cirebon -Tegal 63 km, Pekalongan - Semarang 90 kilometer, Semarang Bojonegoro 183 kilometer dan Bojonegoro-Surabaya 103 kilometer.
Sementara itu, ada bagian jalur yang sudah dibangun sejak 2011 dan akan mulai beroperasi pada Juni 2012. Jalur sepanjang 28 kilometer itu terletak di Tegal-Pekalongan.
"Ini adalah titik lokasi kecelakaan tahun lalu yang terjadi di dekat stasiun Petarukan," kata Bambang yang baru saja melakukan peninjauan di lapangan pada 18-21 Januari 2012 lalu.
MUNAWWAROH