TEMPO.CO , Jakarta- Di tengah proses evakuasi korban Kapal Pesiar Costa Concordia di perairan Giglio, Italia, para aktivis lingkungan dan pejabat pemerintah Italia masih waswas terhadap ancaman bocornya tangki penyimpan bahan bakar kapal Costa Concordia.
Maklum, kapal pesiar mewah yang karam di perairan dekat Pulau Giglio, Italia, pada 13 Januari lalu itu membawa 2.400 ton bahan bakar, termasuk 200 ton minyak berat.
Perusahaan pengelola Costa Concordia, Senin 23 Januari 2012 buru-buru mengumumkan bahwa 17 tangki penyimpanan bahan bakar masih utuh. Mereka sudah menyewa SMIT Salvage, perusahaan Belanda yang spesialisasinya melakukan penyelamatan di lautan.
Perusahaan penyelamat ini diharapkan secepatnya menyedot bahan bakar ke tongkang penampung di permukaan. Mereka akan menggunakan teknologi hot tapping. Proses ini diperkirakan memakan waktu dua sampai empat minggu, tergantung cuaca.
"Penyelamatan ini sedikit lebih mudah karena sebagian besar bahan bakar adalah diesel, yang relatif ringan dan tidak harus dihangatkan sebelum pemompaan," kata Mike Lacey, Sekretaris Jenderal International Salvage Union, asosiasi perusahaan penyelamatan. Namun dia mengingatkan agar tindakan dilakukan dengan hati-hati.
Lacey menjelaskan, para petugas telah melakukan survei untuk mengetahui tingkat kerusakan kapal pesiar ini. Dari pelabuhan memang terlihat robekan pada badan kapal akibat menghantam karang. Dia menduga ada kerusakan pula pada sisi lain kapal.
UWD | NEWYORKTIMES.COM | CRUISECRITIC.CO.UK
Berita terkait
Ini Pembelaan Kapten Costa Concordia di Pengadilan
Kapten Kapal Costa Mengadu ke Pastor
Siapa Sebenarnya Si Pirang, Teman Kencan Kapten Costa?
Kapten Costa Menangis Meraung-raung Bak Bayi
Korban Tewas ke-12 Costa Concordia Ditemukan