TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Solo Manufaktur Kreatif (PT Soman) Sulistyo Rabono menjamin produksi mobil Esemka akan mencapai 500 unit pada 2012. "Produksi akan dilakukan bertahap. Tahun depan akan dilihat lagi ketersediaan infrastruktur dan permintaan pasar," katanya seusai dengar pendapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI, Rabu, 25 Januari 2012.
Mengenai target itu, Sulistyo mengatakan sudah ada 100 calon rekanan dari usaha kecil dan menengah (UKM). "Seperti yang disampaikan Pak Jokowi, ini kan bukan program besar. Jadi, selain pengerjaan yang bertahap, pelaku produksi juga dari industri kecil dulu," kata Sulistyo lagi.
Hal senada dikatakan Direktur Jenderal Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Joko Sutrisno. Menurut dia, kerja sama dengan industri-industri kecil jauh lebih mudah. "UKM-UKM sering kali dengan mudah kami mintai bantuan. Misalkan kami butuh baut, mereka segera menyiapkan, karena skalanya juga kecil. Berbeda dengan industri BUMN, jika tidak benar-benar siap, persaingan di pasar akan berat," kata Joko.
Mengenai berapa harga jual yang ditetapkan untuk satu unit Esemka, Sulistyo mengatakan masih dalam tahap penghitungan. Untuk biaya investasi, menurut dia, per satu unit jenis SUV, komponennya menghabiskan biaya Rp 110 juta. "Mungkin dua minggu lagi kami selesai menghitung patokan harga jualnya, sekitar Rp 150-200 juta per unit," kata dia.
Sulistyo juga mengatakan komponen Esemka tidak 100 persen produk lokal. Hanya mesin yang dibuat sendiri. Selebihnya, seperti system accu, spring, dan kaca, masih diimpor dari Cina. "Rencananya, 2013 nanti, 80 persen konten Esemka diproduksi dalam negeri. Ini karena kami masih butuh waktu untuk memenuhi koneksi dan fasilitas," ujar dia.
AYU PRIMA SANDI