TEMPO Interaktif, Lumajang - Lebih kurang 39 seniman di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mendapatkan akses biaya pengobatan murah melalui Asuransi Kesehatan yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ketua Dewan Kesenian Lumajang, Erik Sucahyo, Kamis, 26 Januari 2012, mengatakan, yang mendapatkan Askes ini adalah senimanyang produktif menghasilkan karya, baik seni rupa, teater, maupun tari. "Seniman yang produktif menghasilkan karya seni yang mendapatkan Askes," kata Erik di sela-sela acara Musyawarah Dewan Kesenian Lumajang.
Setiap tahun, kata Erik, pihaknya terus mengajukan Asuransi Kesehatan untuk para seniman di Kabupaten Lumajang. "Tidak hanya bagi anggota DKL saja. Semua seniman bisa memperoleh Askes," kata Erik. Dia mengaku sudah memiliki database seniman di Lumajang yang berpeluang untuk menerima Askes. "Ada ratusan jumlahnya," kata Erik. Hanya, kata dia, untuk seniman seluruh Jawa Timur, kata dia, hanya dibatasai 2.000 orang saja.
Dia mengatakan, Askes untuk seniman ini adalah programnya Gubernur Soekarwo. "Realisasinya adalah Askes untuk 2.000 seniman di Jawa Timur," kata Erik. Dia menambahkan, Soekarwo menginginkan Jawa Timur ini bisa ramai dengan aktivitas kesenian. "Dengan Askes, jaminan kesehatan para seniman bisa lebih baik," katanya. Hanya, kata dia, sementara ini Askes hanya berlaku untuk pengobatan di Surabaya. "Kami berharap ada rumah sakit rujukan di daerah," kata guru seni musik SMA 1 Lumajang ini.
Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar, yang datang dalam musyawarah DKL, mengaku sangat mendukung ihwal rumah sakit rujukan dalam program Askes untuk seniman. "Para seniman ini merupakan orang yang jujur dan tidak pernah minta macam-macam. Ada rokok dan kopi saja mereka sudah kerja," kata Sjahrazad, setengah bercanda.
Dia juga menambahkan, pemerintah sangat membutuhkan seniman. "Dan sebaliknya, ada atau tidak ada pemerintah, seniman tetap bekerja untuk menghasilkan karya," kata Sjahrazad.
DAVID PRIYASIDHARTA