TEMPO.CO, Kupang - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menurunkan status Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, dari siaga (level III) ke waspada (level II), setelah aktivitas gunung itu menurun.
"Penurunan sudah sejak 25 Januari 2012 lalu," kata petugas pos pemantau Gunung Lewotolok, Piter Tupen, yang dihubungi Tempo dari Kupang, Jumat, 27 Januari 2012.
Penurunan status ini karena aktivitas gempa menurun. Asap solfatara dan api diam di mulut kawah secara visual juga sudah tidak tampak. "Pantauan kami aktivitas menurun, sehingga berdasarkan evaluasi PVMBG statusnya diturunkan," katanya.
Pada level II aktivitas kegempaan mencapai 160 kali per hari disertai semburan asap solfatara yang berbau belerang dan menyebabkan matinya tanaman pertanian masyarakat di sekitar lereng gunung itu.
Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun, mengatakan pemerintah telah memulangkan ratusan warga lereng Gunung Lewotolok yang sempat mengungsi setelah aktivitas gunung meningkat. "Pengungsi seluruhnya telah dipulangkan ke kampung," katanya.
Aktivitas gunung itu terus menurun. Namun pihaknya tetap memantau perkembangan aktivitas gunung itu. "Kami tetap pantau aktivitas gunung itu," katanya.
PVMBG menaikkan status Gunung Lewotolok dari aktif normal ke siaga sejak 2 Januari 2012. Kenaikan status itu karena adanya peningkatan aktivitas di Lewotolok.
YOHANES SEO