TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan lembaganya tengah membidik penyandang dana kasus suap cek pelawat. KPK masih mengumpulkan bukti untuk menjerat sponsor pemenangan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 tersebut. "Kami menggali sedalam-dalamnya penyandang dana cek pelawat itu," kata Abraham dalam jumpa pers di KPK kemarin. Ia menyatakan telah memiliki petunjuk awal dan bakal menjadi amunisi untuk pengusutan.
Kemarin KPK menetapkan Miranda Goeltom sebagai tersangka dalam kasus ini. Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu diduga kuat berperan menyuap politikus Senayan periode 1999-2004. Suap itu berupa 480 lembar cek pelawat senilai Rp 24 miliar, yang disebarkan Nunun Nurbaetie (yang sudah ditetapkan sebagai tersangka) melalui orang dekatnya, Arie Malangjudo. Pemberian cek diduga untuk meloloskan Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior BI 2004-2009.
Dalam kasus ini, puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat telah divonis bersalah. Namun, siapa pemberi cek pelawat itu masih menjadi misteri.
Cek itu awalnya dikeluarkan Bank Artha Graha dari Bank Internasional Indonesia. Pencairan berbentuk cek itu dilakukan atas permintaan debitor bank, PT First Mujur Plantation and Industry. First Mujur lalu menyerahkannya kepada Ferry Yen untuk membeli lahan kelapa sawit di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada awal 2004.
Entah bagaimana caranya, cek itu berpindah tangan ke PT Wahana Esa Sejati, perusahaan Nunun, lalu mengalir ke Senayan. Ferry Yen, yang mengetahui hal ini, meninggal pada 2007.
Miranda mengaku tak tahu siapa penyandang dana cek. Ia menyatakan telah menyampaikan apa yang diketahuinya kepada penyidik KPK. "Saya tidak akan bicara substansi seperti itu di sini," kata Miranda di kediamannya di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, kemarin.
Aktivis Indonesia Corruption Watch, Febridiansyah, mengatakan penetapan Miranda sebagai tersangka menjadi pintu KPK membongkar siapa cukongnya. Miranda, kata Febridiansyah, bukan ujung dari kasus ini.
Abraham meminta masyarakat bersabar. Ia berjanji akan bekerja semaksimal mungkin menuntaskan kasus ini. "Yakin saja kelak kasus ini pasti ada ujungnya," ujarnya.
TRI SUHARMAN | INDRA WIJAYA | AGUSSUP
Politik Terpopuler
Eep: SBY Selamatkan Keluarga, Demokrat, dan 2014
Anas Tersudut, Demokrat Limbung
SBY Dinilai Tunggangi Kasus Korupsi Kader Demokrat
Kristiadi: SBY Sedang Pertimbangkan Tindak Anas
Tidak Diundang ke Cikeas, Anas "Dihukum" SBY
Wawancara Miranda: Saya Tak Menggunakan Cara Kotor