TEMPO.CO , Jakarta:- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Soekarwo, menyatakan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono akan memanggil Anas Urbaningrum untuk membahas kasus yang membelit Ketua Umum partai berlambang Mercy tersebut.
Menurut dia, SBY menjanjikan hal itu ketika bertemu dengan anggota Dewan Pembina lain, Selasa lalu.
Yang pasti, kata Soekarwo, dalam pertemuan dengan Dewan Pembina di Cikeas itu SBY berjanji segera menyelesaikan kasus ini dengan memanggil Anas untuk berbicara empat mata. "Solusinya hanya satu, akan ada pembicaraan antara Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum," ujarnya.
Dari pembicaraan empat mata ini, kata Soekarwo, diharapkan akan ada solusi terbaik bagi partai. Solusi itu, masih menurut Soekarwo, juga tidak menjatuhkan atau memojokkan Anas.
Dikatakannya, berbagai skenario telah disiapkan jika Anas nantinya terpaksa meletakkan kedudukannya sebagai Ketua Umum partai. Skenario ini dibahas dalam pertemuan Selasa itu. "Sudah dua minggu sebelum tanggal 24 (Januari 2012), Pak SBY telah minta pendapat seluruh DPD," ujar Soekarwo.
Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, E.E. Mangindaan, menyatakan ada kemungkinan partai mengadakan kongres luar biasa jika Anas memang terlibat. "Kalau memang terlibat dan sebagainya, ya, KLB. Kami tidak berpikir ke sana dulu. Sebab, ranah hukum belum ada titik terang," katanya, seusai rapat di kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin. Ia menampik kabar ada desakan agar Anas mundur dari jabatan Ketua Umum.
Anas menyatakan ia memang dipanggil SBY, Senin malam lalu. "Itu pertemuan rutin membahas perkembangan partai dan agenda ke depan untuk melanjutkan program konsolidasi partai," ucapnya. Dalam pertemuan itu, kata Anas, sama sekali tak dibahas ihwal permasalahan hukum yang sedang menjeratnya. Anas juga membantah soal adanya dorongan dari anggota Dewan Pembina untuk menonaktifkan dirinya. "Tidak membahas permasalahan hukum. Tidak ada dorongan nonaktif, dan tidak pernah ada," kata Anas.
Soekarwo mengatakan jika Anas Urbaningrum terpaksa meletakkan posisinya di partai, hal itu akan bersifat permanen. Ia menyatakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat secara jelas menyatakan hal ini. "Tidak ada yang sementara. Kalau berhenti, ya seterusnya," ujar Soekarwo, seusai salat Jumat, di kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, kemarin.
l FATKHURROHMAN TAUFIQ | ARYANI KRISTANTI | SUNUDYANTORO
Berita terkait
Nazar Sebut Rp 30 Miliar untuk Pemenangan Anas
Anas Tersudut, Demokrat Limbung
Citra Demokrat Merosot, Posisi Anas Aman
Demokrat Siapkan Antisipasi Jika Anas Tersangka
Eep: SBY Selamatkan Keluarga, Demokrat, dan 2014
Anas Disarankan Mundur Sebagai Ketua Umum Demokrat
Ternyata SBY Sudah Bertemu Anas Senin Malam
Kubu Nazar: Anas Jangan Banyak Komentar
Nazaruddin Siapkan Pengungkap Keterlibatan Anas
Urbaningrum
SBY Dinilai Tunggangi Kasus Korupsi Kader Demokrat
Yulianis Sebut Anggota DPR Kecipratan US$ 1,1 Juta