TEMPO.CO , New Delhi - Operator wisata asing yang biasa mengatur perjalanan ke India diperingatkan bahwa mereka akan berhadapan dengan hukum jika menawarkan "safari manusia" ke negeri itu. Di India, berkunjung ke desa yang dihuni suku terasing itu melanggar hukum.
Tiga operator tur India diajukan ke meja hijau setelah Harian Observer memuat liputan tentang suku terasing di India. Jika terbukti bersalah, izin mereka dicabut dan pemilik perusahaan bisa dijebloskan ke penjara.
Kasus terakhir mencuat ketika Harian Observer mengirimkan wartawan untuk meliput bagaimana biro perjalanan kucing-kucingan membawa wisatawan mengunjungi suku Bonda di negara bagian Orissa. Turis dilarang mengunjungi desa-desa Bonda pada tahun 1989 setelah muncul laporan mereka mengambil foto-foto telanjang anggota suku.
Beberapa biro perjalanan menawarkan wisata Bonda di website mereka, lengkap dengan foto-foto wanita Bonda dengan pakaian minim. Namun setelah kasus Observer merebak, laman yang memuat iklan itu dihapus.
Tak lama setelah laporan terbit, pemerintah India mengutus seorang pejabat senior untuk menyelidiki dan menuntaskan kasus ini. Polisi Bhubaneswar kemudian melakukan penggerebekan di kantor Dove Tour, agen perjalanan yang mengatur kedatangan tim Observer. Mereka menyita brosur yang berisi materi yang berkaitan dengan hal itu.
Menteri Kebudayaan Orissa, Ashok Tripathy, menyatakan mereka menyambut wisatawan yang memperlakukan suku terasing dengan hormat.
Di Kepulauan Andaman--di mana Observer pertama melakukan liputan investigasi kucing-kucingan--biro wisata 'menjual' suku Jarawa. Pemerintah setempat ketat mengawasi wisata suku terasing. Setelah pemberitaan Observer, mereka langsung menyeret Rajesh Kumar Vyas dan Sarjeet Singh Guddu--yang dituding sebagai calo wisata--ke pengadilan. Keduanya terancam hukuman tujuh tahun penjara.
TRIP B
Berita Terpopuler Lainnya
Miranda Goeltom Diminta Kembalikan Gaji
Empat Kali Miranda Goeltom Menangis
Polisi: Korban Perkosaan 'di Angkot D01' Berbohong
Rok Pendek Zaskia Sungkar Diprotes
Cerita Miranda Goeltom tentang Orkestra Pribadinya