TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Hasyim Muzadi menyatakan ada unsur kesengajaan yang membuat masalah GKI Yasmin terus diperpanjang. Dia menyayangkan sikap Wali Kota Bogor Diani Budiarto yang tidak mau menyentuh masalah kerukunan beragama.
"Dia hanya bilang IMB hak saya, sementara GKI juga enggak mau cepat selesai. Ada kecenderungan ambil untung dari proses ini," kata Hasyim di sela-sela Pekan Konstitusi di kantor ICIS, Jalan Dempo, Matraman, Senin 30 Januari 2012.
Bahkan Hasyim menengarai permasalahan GKI Yasmin ini dijadikan manuver politik. "Kalau tak segera kompromi, masalahnya akan membusuk," ujarnya.
Indikasi kesengajaan memperpanjang ini disimpulkan Hasyim karena ia melihat persoalan GKI Yasmin tak kunjung selesai. Padahal dampaknya besar, tak hanya bagi yang bertikai, tapi juga dampak hukum, juga masalah suku, agama, dan ras (SARA).
"Saya sudah banyak menyelesaikan puluhan konflik (antarumat) agama, (seperti) masjid di Kupang yang tidak dikasih izin, dan banyak lagi. Hanya GKI Yasmin ini yang tak bisa selesai," ucapnya.
Sejauh ini Hasyim meragukan efektivitas kinerja pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah ini. "Ya karena sudah wataknya," kata dia lagi.
ARYANI KRISTANTI