TEMPO.CO, Ternate - Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan membangun museum peninggalan Perang Dunia ke-II di Kabupaten Morotai, Maluku Utara, tahun 2012. Pembangunan itu bertujuan agar pelestarian benda sejarah di Morotai tetap terjaga.
Muhajir Albaar, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, mengatakan, untuk membangun museum Perang Dunia II, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar. Pelaksanaan pembangunannya akan dimulai pada triwulan pertama.
"Jika selesai dibangun, berarti Maluku Utara merupakan satu-satunya daerah yang memiliki museum Perang Dunia ke-II. Apalagi peninggalan sejarahnya di Morotai masih terjaga," kata Muhadjir kepada wartawan, Selasa, 31 Januari 2012.
Menurut Muhadjir, selain museum Perang Dunia ke-II, pemerintah juga akan membangun monumen Mc Arthur dan Nakamura. Tujuannya pun tidak lain untuk merangsang wisatawan asing datang ke Maluku Utara. “Jadi kami akan membangun tiga monumen sejarah, yakni museum Perang Dunia II, monumen Mc Arthur, dan Nakamura. Total anggaran yang diperlukan Rp 55 miliar," ujar Muhajir.
Muhadjir menambahkan, kegunaan museum selain menjadi perangsang kedatangan wisatawan asing juga nantinya akan dimanfaatkan sebagai sarana edukasi bagi pelajar di Maluku Utara. Oleh sebab itu, keberadaannya sangatlah penting. “Rencana ini sudah kami siapkan cukup lama, termasuk pembangunan museum bawah laut di Morotai," ujarnya.
Keterangan Muhajir diperkuat oleh Bupati Morotai Rusli Sibua. Menurut dia, pembangunan museum merupakan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga nilai-nilai sejarah pasukan sekutu di Morotai sekaligus sebagai identitas baru bagi destinasi wisata di Morotai.
"Pemerintah Daerah Morotai sangat mendukung ini. Apalagi tujuannya pun jangka panjang dan berhubungan dengan kepentingan masyarakat,” ujar Rusli.
BUDHY NURGIANTO