Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menu Rahasia Paus Pembunuh di Laut Arktik

image-gnews
Direktur pelatihan hewan di SeaWorld Orlando, Kelly Flaherty Clark, kiri, bersama pelatih Joe Sanchez sedang berlatih dengan paus pembunuh Tilikum (kiri) dan Trua, (7/3) AP/Phelan M. Ebenhack
Direktur pelatihan hewan di SeaWorld Orlando, Kelly Flaherty Clark, kiri, bersama pelatih Joe Sanchez sedang berlatih dengan paus pembunuh Tilikum (kiri) dan Trua, (7/3) AP/Phelan M. Ebenhack
Iklan

TEMPO.CO , Winnipeg - Paus pembunuh (Orcinus orca) adalah predator puncak di laut. Di mana saja mereka berada, binatang ini tampaknya melahap apapun mulai dari kumpulan ikan kecil hingga paus baleen besar, yang ukuran tubuhnya dua kali lipat lebih besar ketimbang paus pembunuh.

Perilakunya yang cenderung melahap apa saja itu kini menjadi masalah. Perubahan iklim dan mencairnya bentangan es laut Arktik berpotensi mempengaruhi keseimbangan ekosistem laut karena teritori berburu paus pembunuh kian meluas. Riset terbaru dalam jurnal Aquatic Biosystems mengkombinasikan observasi ilmiah dengan pengetahuan tradisional suku Inuit Kanada untuk mengetahui perilaku dan makanan paus pembunuh di Arktik.

Perilaku Orca sebenarnya telah dipelajari secara ekstensif ketika mereka berada di timur laut samudra Pasifik. Di perairan tersebut, paus membunuh memakan ikan, namun paus migrasi memburu mamalia laut.

Lipa ekotipe berbeda di Antartika yang telah teridentifikasi ternyata menyukai jenis pangan yang berlainan pula. Pola serupa juga ditemukan pada paus pembunuh di samudra Atlantik, Pasifik tropis, dan Laut Hindia. Namun peneliti tak banyak mengetahui perilaku maupun makanan favorit paus pembunuh Arktik.

Pengetahuan ekologi tradisional suku Inuit kini kian banyak digunakan sebagai pelengkap pengamatan ilmiah. Para peneliti dari Manitoba mengujungi 11 komunitas Nunavut Inuit Kanada dan mengumpulkan informasi dari 100 wawancara dengan para pemburu dan tetua.

Orang Inuit melaporkan bahwa paus pembunuh memakan apa saja yang bisa mereka tangkap, terutama mamalia laut lain termasuk anjing laut, dan paus lain seperti narwhal, beluga dan bowhead. Namun tak ada indikasi bahwa paus pembunuh Arktik makan ikan. Hanya tujuh orang yang diwawancara menunjukkan paus itu makan ikan, tetapi tak satupun dari mereka yang melihatnya secara langsung.

Jenis binatang yang dimangsa oleh paus pembunuh bervariasi di berbagai kawasan. Insiden paus pembunuh memakan paus bowhead, misalnya, paling sering terjadi di Foxe Basin. Sedangkan di sekitar Pulau Baffin, paus pembunuh memilih memangsa narwhal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inuit juga mengetahui bagaimana gaya paus pembunuh berburu. Beberapa orang Inuit melaporkan bagaimana paus pembunuh bekerjasama membunuh paus bowhead yang bertubuh raksasa.

'Aarlirijuk', istilah Inuit untuk "takut terhadap paus pembunuh", mempengaruhi perilaku mangsa. Mamalia kecil berusaha kabur ke perairan dangkal atau pantai, sedangkan binatang yang lebih besar berusaha melarikan diri, menyelam dalam, atau mencoba bersembunyi di antara es.

Paus pembunuh secara rutin mengunjungi kawasan itu dan mulai mendiami Hudson Bay, kemungkinan karena sedikitnya bentangan es laut yang dipicu pemanasan global. Kehadiran mamalia laut itu merupakan ancaman karena penduduk setempat bergantung pada spesies laut yang menjadi mangsa orca.

“Dengan memanfaatkan pengetahuan lokal, para ilmuwan dapat memahami efek pemanasan global dan menyusutnya bentangan es laut terhadap spesies Arktik,” kata Steven Ferguson dari University of Manitoba, Kanada yang memimpin riset itu.

SCIENCEDAILY | TJANDRA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

19 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

25 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

45 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Sampel organ yang diambil di antaranya cairan usus, limpa, hati, darah, potongan usus, jantung, dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA/Syifa Yulinnas
Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.


Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

47 hari lalu

Aktivis dari People for The Ethical Treatment of Animal (PETA) mengenakan topeng kodok saat aksi menuntut mengakhiri impor paha kodok di depan Kedutaan Besar Prancis, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. PETA mendesak Pemerintahan Prancis untuk berhenti menyokong industri kodok yang kejam dan mengajak semua orang untuk mengakhiri kekejaman terhadap hewan dengan menjadi vegan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

51 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

51 hari lalu

Tim INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint System) Polres Aceh Selatan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kematian harimau sumatera di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Desa Ibuboh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, Aceh, Kamis 26 Agustus 2021. Olah TKP tersebut dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti yang akan menjadi titik terang atau petunjuk dalam mengungkap kasus kematian tiga ekor harimau sumatera di kawasan itu. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.


Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di kandang yang tak terawat di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Sabtu, 20 Januari 2024. Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menutup sementara Medan Zoo selama dilakukan proses pembangunan dan perbaikan. ANTARA FOTO/Yudi
Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.


Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.


Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

26 Januari 2024

Penguin di Bandara Wellington, Selandia Baru (Instagram/@wellingtonairport)
Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.


7 Hal yang Dilarang saat Safari ke Hutan untuk Melihat Satwa Liar

26 Januari 2024

Potret anak badak Sumatera berjenis kelamin jantan yang lahir pada Sabtu, 25 November 2023. Anak badak Sumatera itu lahir dari induk bernama Delilah di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK), Lampung. Dok KLHK
7 Hal yang Dilarang saat Safari ke Hutan untuk Melihat Satwa Liar

Safari hutan untuk bertemu dengan satwa liar perlu kehati-hatian dan tanggung jawab tinggi supaya tidak merugikan individu atau satwa yang ada.