TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana bisa penonton Cina menyelamatkan Mission: Impossible - Ghost Protocol? Bisa saja, yakni dengan uang di kantong mereka. Berkat antusiasme penggila sinema di Cina, film Mission: Impossible terdongkrak naik menjadi pemangku nomor wahid film ter-box office pada akhir pekan Januari 2012 lalu.
Dari kantong pundi penonton, MI-4 meraup keuntungan sekitar US$ 25 juta dari 63 titik penayangan di dunia pada akhir pekan lalu. Box Office Mojo melansir bahwa Cina menyumbang angka terbesar, yakni sekitar US$ 12,7 juta atau lima kali lipat dari pendapatan Mission: Impossible seri ketiga dari Negeri Gingseng.
Angka waralaba di Cina ini menggilas peruntungan di Italia sebesar US$ 3,1 juta, Norwegia US$ 1,2 juta, dan Swedia US$ 1,1 juta.
"Brad Bird, Tom Cruise, J.J. Abrams, dan seluruh tim yang bekerja menciptakan sebuah film yang sangat menghibur," kata Wakil Ketua Paramount, Rob Moore, dalam siaran pers yang dilansir Mojo.
Total, film berbujet US$ 145 juta ini merengkuh waralaba domestik US$ 202,6 juta dan untuk peruntungan secara global sebesar US$ 369 juta. Mission: Impossible seri ketiga hanya mendapat waralaba domestik sebesar US$ 134 juta, dengan modal pembuatan filmnya mencapai US$ 150 juta. Dengan keuntungan global menembus US$ 263,8 juta.
Serial kedua yang dirilis tahun 2000 dengan biaya pembuatan US$ 125 juta. Tom Cruise kala itu mampu mendapat waralaba global US$ 330,9 juta. Adapun serial perdananya mampu meraih waralaba global sebesar US$ 276,7 juta, meskipun hanya bermodal US$ 80 juta.
Serial keempat ini disinyalir menjadi penghargaan tertinggi dari film yang pernah dibintangi Tom Cruise, melampaui kesuksesan serial ketiganya.
Film aksi detektif Sherlock Holmes: A Game of Shadow dan The Descendants, yang sama-sama berdaya pikat kuat, menjadi pesaing terdekatnya.
AGUSLIA HIDAYAH