TEMPO.CO, Brebes - Dinas Peternakan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memastikan temuan kasus kematian unggas jenis ayam di sejumlah desa dalam beberapa hari terakhir ini akibat virus H5N1 atau flu burung. Pemerintah setempat segera menetapkan prosedur pengendalian, penghentian lalu lintas, dan pengandangan semua jenis unggas.
“Ini untuk menghindari penyebaran virus H5N1 yang telah mematikan sejumlah ayam yang telah kami teliti,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Brebes, Jhoni Murahman, Selasa, 31 Januari 2012.
Menurut Jhoni, kepastian adanya flu burung di wilayahnya terkait dengan hasil rapid test terhadap sejumlah ayam yang mati mendadak pada Minggu 29 Januari lalu, masing-masing terjadi di Desa Terlangu dan Kemaron, Kabupaten Brebes, serta Kutamendala dan Purwodadi di Kecamatan Tonjong yang jumlahnya mencapai ratusan ekor.
Jhoni mengaku ciri-ciri kematian ayam akibat virus yang bisa menular ke manusia ini berbeda dengan saat awal ditemukan pada beberapa tahun lalu. “Sekarang ayam yang mati akibat flu burung tak lagi membiru, tapi kelihatan segar,” ujar Jhoni.
Menurut dia, kondisi ini disebabkan oleh menyatunya virus H5N1 yang telah menjadi endemis di Brebes, sehingga dalam kondisi tertentu bisa mematikan tanpa meninggalkan ciri-ciri seperti awal ditemukan.
Jhoni juga mengingatkan pada kondisi musim hujan seperti sekarang sering terjadi serangan flu burung terhadap hewan unggas. Hal itu dibuktikan dalam catatannya pada bulan yang sama tahun lalu juga terjadi kematian unggas secara mendadak akibat virus H5N1. “Itu positif flu burung, sehingga Dinas Peternakan mengimbau agar masyarakat waspada,” ujarnya.
Sekretaris Desa Terlangu, Kecamatan Brebes, Teguh Meiarta, mengaku kematian ayam di desanya yang terjadi pada Minggu 29 Januari ini sebelumnya kurang diketahui warga, sehingga rawan menular ke manusia. “Saya tahu bukan dari laporan, tapi omongan, sehingga langsung ditindaklanjuti ke Dinas Peternakan,” ujar Teguh.
Ia mengaku langsung meminta penyemprotan disinfektan kandang dan sosialisasi ke warga setelah dipastikan ayam yang mati mendadak di desanya positif akibat flu burung. “Ini untuk menghindari penyebaran,” katanya.
Ia memastikan kematian ayam yang terjadi ini akibat penularan dari desa tetangga yang sebelumnya mengalami kejadian yang sama.
EDI FAISOL