TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) bersama Komite Timah muluncurkan pasar timah internasional di Indonesia hari ini. Dalam perdagangannya, perusahaan ini memiliki kode INATIN.
"Akhirnya penentuan harga timah internasional berhasil diwujudkan di Indonesia," ujar Direktur Utama BKDI, Megain Widjaja, dalam sambutannya, Rabu, 1 Februari 2012.
Menurutnya pembentukan pasar timah ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan industri timah di Indonesia. Ada tiga tujuan, yakni menjaga stabilitas harga timah, jaminan pasokan timah, serta memenuhi kebutuhan industri timah di Indonesia
Dalam peluncuran INATIN ini sebanyak 9 perusahaan resmi gabung menjadi anggota BKDI. Mereka antara lain PT Timah (Persero), 3H CO LTD, PT Gold Matrix Resources PteM LtdN Purple Product PvtN Ltd, PT Tambang Timah, PT Mitra Stania Prima, PT Comexindo International, dan PT Timah IndustriN PT Refined Banka Tin.
Wachid Usman, Ketua Komite Timah, menyatakan kehadiran pasar timah di ICDX akan membawa dampak positif bagi penghasil timah di Indonesia. "Di ICDX ini pelaku industri timah di Indonesia akan turut aktif menentukan harga timah," kata dia.
Spesifikasi kontrak INATIN adalah 5 metrik ton untuk setiap lot dengan fluktuasi harga minimum US$ 5. "Kualitas timah yang diperdagangkan memiliki kadar timah minimum 99,90 persen (Sn 99,90 persen)," ujar Wachid lagi.
Penyelesaian kontrak diselesaikan dengan penyerahan fisik melalui delivery points di Pangkal Balam dan Mentok, Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung.
JAYADI SUPRIADIN