Esemka Kena Bea Impor, Jokowi Tak Masalah  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 1 Februari 2012 14:18 WIB
Jokowi berpose di depan mobil kiat esemka AD-1-A di Surakarta (6/1). TEMPO/Ukky Primartantyo
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Kementerian Perindustrian memastikan tidak bisa menghapus bea masuk impor mesin bagi industri otomotif sebesar 10 persen. Dengan demikian, komponen mesin mobil Esemka yang masih diimpor tetap dikenakan bea masuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wali Kota Surakarta Joko Widodo mengatakan, semestinya sebagai industri pionir, ada pembebasan bea masuk impor. “Tapi kalau keputusannya seperti itu (tetap ada bea masuk impor mesin), ya enggak masalah,” katanya kepada wartawan di Balai Kota Surakarta, Rabu, 1 Februari 2012.

Dia tidak merasa terganggu dengan keputusan pemerintah tersebut. Sebab, selama ini dirinya memang tidak pernah meminta insentif atau pembebasan bea impor. “Meskipun sebaiknya memang bebas bea impor,” ujarnya.

Adapun hal yang sangat diminta sosok yang akrab disapa Jokowi tersebut adakah pemerintah segera memberikan sertifikat uji tipe sebagai syarat produksi massal. “Itu saja yang saya minta. Saya tidak minta insentif atau pembebasan bea masuk impor,” katanya.

Menurut dia, meskipun masih ada komponen mesin yang diimpor, yaitu ring piston, katup, dan sistem injeksi yang diimpor dari Cina, tapi sebagian besar komponen Esemka buatan lokal. “Saya tidak khawatir kalau masih ada komponen mesin yang kena bea masuk, sebab sebagian besar komponen mobil buatan lokal,” ucapnya.

Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park Gampang Sarwono meminta pemerintah membuktikan dukungannya secara nyata terhadap pengembangan Esemka. Salah satunya dengan adanya kemudahan untuk memperoleh suku cadang dari luar negeri. Dia berpendapat bea masuk impor mesin sebesar 10 persen semestinya dibebaskan pemerintah.

Dengan pembebasan tersebut, maka pihaknya lebih mudah dalam merancang perencanaan bisnis pengembangan mobil Esemka. Bahkan, bukan tidak mungkin harga jual yang kini dipatok di angka Rp 95 juta untuk jenis sport utility vehicle dan Rp 75 juta untuk dobel kabin bisa lebih murah karena ongkos produksi berkurang.

Saat ini, dia mengatakan, sudah ada sekitar 5 ribu pemesan mobil Esemka. Pihaknya sudah mencatat nama pemesan dan alamatnya untuk konfirmasi ulang. “Tapi kami belum berani menjanjikan kapan akan diproduksi karena saat ini masih proses uji layak jalan,” ucapnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita lain:Wawancara Jokowi: Boleh Diadu Sama Mobil Jepang Tip Jokowi Atasi Kemacetan JakartaJokowi: Dahlan Belum Tahu Rencana Bisnis Esemka Ini Hasil Tes Drive GEA oleh Dahlan Iskan Hatta Rajasa Agak Kikuk dengan Mobil EsemkaJokowi Jengkel Juga Kiat Esemka DicibirGiliran Foke Sindir Jokowi di Depan Warga JakartaIni Spek Mobil Esemka JokowiMengapa Jokowi Rela Jadi Sales Esemka?

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi