Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Orang Perebutkan Gunungan Sekaten

image-gnews
Para abdi dalem Keraton Kasunan Surakarta mengarak Gunungan Jaler yang terbuat dari Palawija dan Sayur mayur memasuki halaman Masjid Agung, Solo, Minggu (5/2). Upacara tradisional Gunungan Maulid tersebut sebagai puncak peringatan Maulid Nabi. Gunungan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat pengunjung setelah didoakan. Tempo/Andry Prasetyo
Para abdi dalem Keraton Kasunan Surakarta mengarak Gunungan Jaler yang terbuat dari Palawija dan Sayur mayur memasuki halaman Masjid Agung, Solo, Minggu (5/2). Upacara tradisional Gunungan Maulid tersebut sebagai puncak peringatan Maulid Nabi. Gunungan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat pengunjung setelah didoakan. Tempo/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Puncak peringatan Sekaten di Surakarta ditandai dengan gunungan Sekaten yang dibagikan ke masyarakat di halaman Masjid Agung Surakarta, Ahad 5 Februari 2012. Ada dua macam gunungan yang disiapkan, yaitu gunungan laki-laki dan perempuan.

Gunungan laki-laki berupa tumpukan sayur-mayur seperti kacang panjang, terong, wortel, dan tomat. Sedangkan gunungan perempuan berupa rengginang, yaitu nasi yang dikeringkan. Keraton Kasunanan Surakarta menyiapkan dua pasangan gunungan. Satu untuk dibagikan dan satunya dibawa kembali ke Keraton Kasunanan.

Tapi, seperti yang sudah-sudah, dua pasang gunungan itu ludes diperebutkan ribuan orang yang sudah menanti sejak pagi di Masjid Agung Surakarta. Bahkan gunungan yang tengah didoakan tidak menghalangi masyarakat untuk merangsek masuk ke teras bagian dalam masjid. Alhasil, begitu doa selesai dipanjatkan, dua pasang gunungan Sekaten pun sudah ludes.

Suwarti berhasil mendapatkan beberapa gelintir kacang panjang dan seiris terong. “Lumayan. Tadi ngambilnya susah,” katanya. Warga Sragen ini hakul yakin kacang panjang dan terong tersebut membawa berkah.

“Nanti saya tanam di sawah. Biar padinya gemuk-gemuk dan tidak diserang wereng,” ujarnya. Dia mengaku khasiat gunungan Sekaten sudah terbukti di panen sebelumnya. Adapun Sayekti mempercayai bahwa gunungan Sekaten bisa menyembuhkan segala penyakit. Karena itu, meski hanya mendapat sejumput jerami yang digunakan untuk memajang sayur-mayur, dia tetap bersyukur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Apa-apa yang berasal dari gunungan Sekaten bisa menyembuhkan semua penyakit. Selain itu, bisa membawa berkah,” katanya.

Pengageng Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, mengatakan gunungan pada dasarnya adalah pemberian Raja Keraton Kasunanan Surakarta kepada rakyatnya. "Gunungan ini pada dasarnya wilujengan atau selamatan. Jadi kami memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

17 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

43 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Sejumlah warga melintas di depan  Keraton Surakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu. Foto: TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE.
Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.


UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

Sumbu Filosofi Yogyakarta. Foto:  kebudayaan.kemdikbud.go.id.
UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.


Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.


Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Keraton Solo. ANTARA/Aris Wasita
Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022


Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta bersyukur kunjungan wisatawan mulai pulih dan menggerakkan roda perekonomian mereka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.


Mengenal Perbedaan Batik Pedalaman dan Pesisir

15 Oktober 2022

-Pengrajin menjemur batik Madura yang baru dicuci di kampung batik Tanjung Bumi,  Bangkalan, Madura.  Batik Bangkalan memiliki ciri khusus  yaitu adanya motif  warna merah yang sangat mewakili karakter penduduk pesisir. Tempo/Rully Kesuma
Mengenal Perbedaan Batik Pedalaman dan Pesisir

Batik pesisiran banyak disenangi karena visualnya yang lebih beragam dengan perpaduan warna yang lebih cerah dibandingkan jenis batik pedalaman.