TEMPO.CO, Surakarta - Puncak peringatan Sekaten di Surakarta ditandai dengan gunungan Sekaten yang dibagikan ke masyarakat di halaman Masjid Agung Surakarta, Ahad 5 Februari 2012. Ada dua macam gunungan yang disiapkan, yaitu gunungan laki-laki dan perempuan.
Gunungan laki-laki berupa tumpukan sayur-mayur seperti kacang panjang, terong, wortel, dan tomat. Sedangkan gunungan perempuan berupa rengginang, yaitu nasi yang dikeringkan. Keraton Kasunanan Surakarta menyiapkan dua pasangan gunungan. Satu untuk dibagikan dan satunya dibawa kembali ke Keraton Kasunanan.
Tapi, seperti yang sudah-sudah, dua pasang gunungan itu ludes diperebutkan ribuan orang yang sudah menanti sejak pagi di Masjid Agung Surakarta. Bahkan gunungan yang tengah didoakan tidak menghalangi masyarakat untuk merangsek masuk ke teras bagian dalam masjid. Alhasil, begitu doa selesai dipanjatkan, dua pasang gunungan Sekaten pun sudah ludes.
Suwarti berhasil mendapatkan beberapa gelintir kacang panjang dan seiris terong. “Lumayan. Tadi ngambilnya susah,” katanya. Warga Sragen ini hakul yakin kacang panjang dan terong tersebut membawa berkah.
“Nanti saya tanam di sawah. Biar padinya gemuk-gemuk dan tidak diserang wereng,” ujarnya. Dia mengaku khasiat gunungan Sekaten sudah terbukti di panen sebelumnya. Adapun Sayekti mempercayai bahwa gunungan Sekaten bisa menyembuhkan segala penyakit. Karena itu, meski hanya mendapat sejumput jerami yang digunakan untuk memajang sayur-mayur, dia tetap bersyukur.
“Apa-apa yang berasal dari gunungan Sekaten bisa menyembuhkan semua penyakit. Selain itu, bisa membawa berkah,” katanya.
Pengageng Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, mengatakan gunungan pada dasarnya adalah pemberian Raja Keraton Kasunanan Surakarta kepada rakyatnya. "Gunungan ini pada dasarnya wilujengan atau selamatan. Jadi kami memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO