Namun ada pilihan menarik lainnya. Naiklah di sedikit ketinggian di Jembatan Siti Nurbaya yang terbentang di atas Sungai Batang Arau yang berada tidak jauh dari Muaro Padang. Senja terlihat lebih indah. Di bagian barat terlihat kapal nelayan yang mulai berlayar ke muara, di sisi sungai belasan kapal pesiar pembawa peselancar tertambat di dermaga. Bila memandang ke arah timur, lanskap kawasan Padang kota lama terlihat lebih jelas.
Jembatan sepanjang 60 meter yang selesai dibangun pada 2002 ini mengambil nama dari novel klasik Siti Nurbaya karya Marah Rusli tentang kasih tak sampai. Dikisahkan Siti Nurbaya yang mati muda diracun Datuk Maringgih dikubur di Gunung Padang. Nah, jembatan ini terbentang antara kawasan Padang Kota Lama di Batang Auru dan Gunung Padang.
Pada peresmiannya para pemeran drama televisi Siti Nurbaya yang dibuat TVRI juga hadir, seperti HIM Damsyik yang baru saja tutup usia yang berperan sebagai Datuk Maringgih, Novia Kolopaking yang menjadi Siti Nurbaya, dan Gusti Randa yang menjadi Syamsu Bahri kekasih Siti Nurbaya.
Dari atas jembatan Siti Nurbaya ini banyak pedagang makanan di pinggir jembatan yang menyediakan kursi. Kita bisa leluasa memandang sungai dan dermaga di bawahnya sambil menikmati jagung bakar dan pisang bakar serta teh botol.
Sambil menunggu sunset, coba layangkan pandangan ke arah timur. Belasan gedung-gedung tua di sepanjang sungai itu tampak lebih hidup dibalut cahaya senja. Seperti menghidupkan kembali kenangan ke Kota Padang masa silam. Lalu, layangkan pandangan ke barat, nikmati detik-detik matahari tenggelam dengan warna merah yang membara di kaki langit. Senja dengan matahari tenggelam di Padang memang lebih merah.
FEBRIANTI