TEMPO.CO, Jakarta - Swiss adalah negara di Eropa Barat yang hanya berpenduduk sekitar 7 juta orang. Negara wisata ini dikenal dengan kota-kota seperti Luzern, Interlaken, Bern, dan Zürich sebagai tujuan utama wisatawan dengan pemandangan yang indah.
Untuk mendukung dunia pariwisatanya, Swiss mendirikan sekolah-sekolah pariwisata dengan kualitas yang baik. Menurut Penasehat Pendidikan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Swiss, Budiman Wiriakusumah, keberadaan sekolah pariwisata di Swiss memberikan pengaruh positif bagi pendidikan pariwisata di Indonesia.
Pada 1970-an, Pemerintah Swiss memberikan bantuan di bidang pendidikan pariwisata dengan mendirikan National Hotel and Tourism Institute (NHI) di Bandung.
Selain sekolah tersebut, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta (STP Trisakti), pada 2008 menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam bentuk pertukaran mahasiswa. Mahasiswa STP Trisakti, memiliki kesempatan menempuh dua tahun pendidikan di STP Trisakti dan satu tahun pendidikan di IMI Luzern.
Kerja sama untuk Program MBA (Strata Dua) dilakukan dalam bentuk pertukaran pelajar. Mahasiswa Strata Dua Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta dapat melanjutkan studinya di IMI Luzern. IMI Luzern membantu mengurus izin tinggal maupun izin kerja bagi pelajar selama tinggal di Swiss.
Program pertukaran, selain belajar juga praktek kerja atau magang di salah satu hotel di Swiss selama enam bulan. Kerja sama juga dilakukan dalam bentuk pertukaran tenaga pengajar antara STP Trisakti dengan IMI Luzern.
Selain penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan STP Trisakti, pada 2009, IMI Luzern juga menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Sekolah Bisnis (Business School) Universitas Pelita Harapan, Jakarta. Kerja sama dengan sekolah tersebut dilakukan dalam bentuk pertukaran pelajar, dosen dan penyelenggaraan seminar, training, dan workshop.
Nota kesepahaman terakhir yang ditandatangani IMI adalah kerja sama dengan Universitas Petra Surabaya. Program yang dilaksanakan adalah training di daerah wisata di Swiss selama lima bulan.
“Diharapkan dengan kerja sama ini Indonesia dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang pada dapat menghasilkan tenaga-tenaga yang siap mengelola dunia pariwisata dan akhirnya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dunia ke Indonesia,” kata Budiman dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 7 Februari 2012.
SATWIKA MOVEMENTI