TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia mengadakan pelatihan teknologi informatika gratis selama 5 hari (7-11 Februari 2012). Pelatihan dengan instruktur praktisi siber dari sejumlah negara itu ditujukan untuk civitas akademica UI dan masyarakat umum.
Pelatihan tersebut akan membahas konsep pertahanan negara ke depan. Bukan hanya pertahanan fisik dengan persenjataan alat berat, tapi juga dengan kemampuan bangsa melindungi diri dari serangan siber.
Kepala Studi Amerika Pascasarjana Universitas Indonesia Irid Agoes mengatakan bahwa pelatihan tersebut adalah sumbangan sukarelawan yang bekerja sama dengan praktisi siber dunia. "Kami mengumpulkan mereka di UI,” ucapnya di gedung Rektorat UI.
Irid menjelaskan, para praktisi yang memberikan pelatihan di antaranya berasal dari Silicon Valley (USA), Bangalore (India), dan beberapa negara lainnya. "Ini merupakan bentuk untuk mempertahankan bangsa di masa mendatang. Agar negara kita mampu bersaing dalam industri teknologi global," katanya.
"Saat ini setiap negara besar sudah serius menginvestasikan kekuatan sibernya. Misalnya Cina dan Amerika Serikat, yang memiliki lebih dari 1.000 polisi siber," kata Irid.
Tak ketinggalan, UI juga akan menciptakan pusat teknologi informasi di Indonesia dengan membangun gedung Fakultas Ilmu Komputer. Pusat teknologi informasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat perkuliahan, tapi juga akan mengundang industri untuk bersama-sama melakukan penelitian dan pengembangan di kampus.
AFRILIA SURYANIS