TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari, mengatakan saat ini pembangunan kembali jembatan Kukar terkendala masalah tender. “Pemenang tender, PT. Perentjana Djaja, mengajukan dana terlalu mahal, Rp 35 miliar,” katanya, Rabu, 8 Februari 2012.
Pemenang urutan kedua untuk tender yakni PT. Samudera Biru Nusantara, mengajukan dana yang jauh lebih murah, yaitu Rp 6 miliar. “Namun perusahaan tersebut masih memiliki utang proyek kepada kami, yaitu pembersihan dasar sungai Mahakam yang belum selesai,” katanya.
Dari kontrak pembersihan dasar sungai sebesar Rp 11 miliar, pemerintah baru membayar sekitar 20 persen nilai kontrak kepada PT. Samudera. “Itu bagian dari perjanjian pengikat kontrak,” kata Rita.
Ia mengaku akan membayar 50 persen sisanya jika terlihat ada perkembangan. Namun, hingga kini, bagian yang berhasil dibersihkan baru sampai 15 meter. “Jadi itulah mengapa PT. Samudera belum kami tentukan untuk membangun ulang jembatan, karena masih punya utang.”
Rita mengatakan, solusinya mungkin dapat dilakukan dengan melakukan sayembara lagi, membuka tender untuk mencari perusahaan-perusahaan baru.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, menyatakan pembangunan ulang jembatan tersebut butuh kebersihan sungai dari serpihan dan kendaraan-kendaraan akibat ambruknya jembatan pada 26 November lalu.
Lalu fondasi yang rencananya akan digunakan harus diuji memakai alat penguji khusus. Setelah pemeriksaan fondasi, rancang jembatan harus dilakukan dengan teliti agar tak terjadi peristiwa serupa. Saat ditanyakan mengenai perkembangan terkini, ia mengatakan sudah hingga tahap pemeriksaan fondasi.
MUHAMAD RIZKI