TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng menegaskan pemerintah tidak mendukung kongres luar biasa (KLB) sebagai cara menyelesaikan konflik di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Karena KLB hanya akan adu kekuatan antarkelompok dan tidak menyelesaikan masalah," kata Andi dalam pemaparan rapat kerja bersama KONI/KOI di Komisi X DPR, Selasa malam, 7 Februari 2012.
Andi mengatakan pemerintah hingga saat ini masih menunggu upaya rekonsiliasi yang dilakukan KONI. Andi berharap para pihak terkait membuka upaya rekonsiliasi tersebut dan memilih menggunakan jalur arbitrase olahraga ketimbang adu kekuatan dengan menggelar KLB.
"Kita tidak mau terjebak untuk mengurusi pengurusnya, tapi sepak bolanya tidak. Kita tunggu upaya dari KONI," katanya.
Namun demikian, jika KLB memang tetap digelar, pemerintah, kata Andi, tidak bisa melarangnya. "Pemerintah tidak bisa melarang. Tapi kami tidak akan membantu fasilitasi KLB itu," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Andi juga meminta agar pengurus PSSI saat ini tidak diskriminatif dalam memilih pemain tim nasional. Menurut dia, dualisme yang menjadi pangkal persoalan diskriminatif itu harus segera diselesaikan agar Indonesia tidak rugi karena kehilangan pemain-pemain sepak bola.
"Jalankan saja dua-duanya liga itu, nanti diadukan di akhir tahun dan kita tahu mana yang terbaik. Dengan begitu, tidak ada diskriminasi, semua bisa membela timnas," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA