TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berjam-jam mencari lokasi penanaman senjata, akhirnya Detasemen Khusus 88 anti Teror menemukan senjata laras panjang di dalam Hutan Universitas Indonesia (UI) sekitar pada pukul 15.00 WIB. Senjata tersebut diduga hasil rakitan.
Keberadaan Senjata tersebut diketahui dari pengakuan tersangka Mulyadi, 35 tahun. Ia mengaku menanam senjata, pistol, dan beberapa butir peluru bersama temannya Beni. "Dia adalah jaringan Abu Umar," kata Petugas pada Tempo di lokasi pencarian senjata, Kamis, 9 Februari 2012.
Densus 88 akhirnya menyisir hutan UI bersama Mulyadi. Penyisiran dimulai sekitar pukul 11.00 WIB, namun karena hutan yang cukup lebat membuat Mulyadi bingung. Lokasi penemuan senjata itu sekitar 200 meter sebelah utara kampus Fakultas Teknik UI.
Pasukan Densus 88 dan tersangka berkali-kali keluar masuk hutan, dan berputar-putar. Senjata ternyata disimpan di dalam tanah sedalam sekitar 20 sentimeter. Timbunan tersebut terletak sekitar lima meter dari pohon besar yang rapuh. "Tandanya pohon besar yang mati," kata tersangka sebelum senjata ditemukan.
Titik penyimpanan pun sangat tersembunyi. Hutan di seberang Faklutas Teknik UI itu hampir
tidak pernah dipakai untuk aktivitas. Terdapat jalan setapak, namun penanaman senjata jauh dari jejak langkah manusia di jalan setapak tersebut.
Sampai saat ini tim Densus 88 masih mencari lokasi penanaman Pistol dan Peluru. Dari pengakuan tersangka lokasi penanaman ketiga benda tersebut tidak terlalu jauh. "Dia bilang jaraknya sekitar 5 meter dari lobang senjata," kata salah satu petugas.
Menuru petugas Mulyadi bukanlah tersangka hasil penangkapan, tapi dia menyerahkan diri beberapa waktu yang lalu. Ketika ditanya kapan Mulyadi menyerahkan diri, petugas enggan menjawab. "Dia tidak ditangkap, tapi menyerahkan diri," katanya.
ILHAM