Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siswa SMA Lumajang Ubah Air Laut Menjadi Air Tawar  

image-gnews
Desain peralatan penukar ion buatan siswa SMA 3 Lumajang yang berfungsi untuk mengubah air laut menjadi air tawar yang bisa dikonsumsi saat dipamerkan di Lumajang. TEMPO/David Priyasidharta
Desain peralatan penukar ion buatan siswa SMA 3 Lumajang yang berfungsi untuk mengubah air laut menjadi air tawar yang bisa dikonsumsi saat dipamerkan di Lumajang. TEMPO/David Priyasidharta
Iklan

TEMPO.CO , Lumajang - Siswi SMA Negeri 3 Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menciptakan teknologi tepat guna mengubah air laut menjadi air tawar yang layak dikonsumsi. "Alatnya bisa dibuat dengan mudah dan biaya murah, tidak lebih dari Rp 200 ribu,” kata Arif Pribadi, guru kimia yang menjadi pembina kegiatan ekstrakurikuler penelitian terapan SMA 3, kepada Tempo, Sabtu, 11 Februari 2012.

Menurut Arif penciptaan alat tersebut sebagai solusi murah mengatasi kebutuhan air bersih yang layak dikonsumsi, terutama bagi warga pesisir pantai. Apalagi peralatannya cukup sederhana dan bisa dibuat oleh siapa saja.

Sejumlah peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk merancang alat yang disebut sebagai Penukar Ion itu di antaranya drum plastik dengan kapasitas 100 liter. Pada bagian bawahnya dipasang kran untuk mengeluarkan air. Dibutuhkan juga niru atau tampah untuk pembatas setiap lapisan.

Adapun bahan-bahan yang diperlukan, seperti pasir, karbon atau arang, kerikil, ijuk serta batuan mineral clay jenis piropylite atau zeonit. Batuan ini gampang ditemukan di pegunungan kapur.

Para siswa SMA 3 memperoleh batuan jenis ini dari daerah Turen, Malang. Batuan ini biasa digunakan untuk campuran pembuatan keramik.

Teknologi mengubah air laut menjadi air tawar mirip dengan teknologi penjernihan air. Menggunakan metode penyaringan atau filtrasi. Yang membedakan hanyalah pada formula batuan. Untuk mengubah air laut menjadi air tawar, batu piropylite atau zeonit harus direndam terlebih dahulu dalam cairan Natrium Hydroksida (NAOH2) selama waktu tertentu untuk kemudian dijemur hingga kering.

Batuan piropylite kemudian dihancurkan menjadi tiga ukuran yang berbeda, mulai dari yang halus, agak kasar, dan kasar. Semua bahan kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik secara terpisah dan berlapis.

Lapisan paling bawah adalah batuan zeonit yang ditumbuk halus. Kemudian berturut-turut di atasnya batuan yang agak kasar, kemudian batuan yang kasar. Setiap lapisan dipisahkan oleh tampah yang terbuat dari anyaman bambu yang bagian tepinya dihilangkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lapisan di atas batuan adalah ijuk. Di bagian atasnya berturut-turut kerikil, karbon, atau arang hingga lapisan paling atas yakni pasir.

Menurut Arif, formula yang sementara ini diterapkan adalah untuk kapasitas 100 liter. Sedangkan untuk bahannya masing-masing 10 kilogram. Sedangkan natrium Hidroksida untuk merendam batuan ini diperlukan lebih kurang 10 gram. "Air laut mengandung garam yang merupakan ion negatif. Dalam prosesnya nanti ion negatif ditukar dengan ion negatif dari batuan yang sudah direndam dalam larutan NAOH2.”

Teknologi ini, kata Arif, jauh lebih murah dibandingkan dengan alat sekelas Reverse Osmosis (RO) yang harus melalui tahap penyulingan. Harganya pun sangat mahal.

Arif mengakui tahapan percobaan dilakukan berulang kali sebelum ditemukan formula yang pas, sehingga kadar garamnya bisa nol persen.

Penelitian serta percobaan yang dilakukan siswa SMA 3 memperoleh penghargaan sebagai juara kedua dalam kontes teknologi tepat guna di Universitas Kristen Petra Surabaya akhir tahun 2011. Kontes diikuti pelajar dari seluruh daerah di Jawa Timur.

Sebelumnya tim ini memperoleh juara pertama di Universitas Brawijaya Malang. Arief serta dua orang siswanya, Serius Milyani Dwi Putri dan Mochamad Irsadi Firdaus, menerima penghargaan berupa uang pembinaan. Arif berharap penelitian ini bisa dilanjutkan secara lebih mendalam di tingkat universitas.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

15 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.