TEMPO.CO, Garut- Kepolisian Resor Garut berhasil menangkap para awak bus maut Karunia Bakti yang melarikan diri setelah kecelakaan maut di Cisarua Bogor. “Sopir dan kernet sudah dibawa ke Bogor, sedangkan kondektur masih dirawat karena mengalami luka di bagian dada,” kata Kepala Kepolisian Resor Garut, Ajun Komisaris Besar Polisi Enjang Hasan Kurnia, Sabtu 11 Februari 2012.
Mereka yang dibekuk yakni sopir bernama Lukman, 40 tahun, warga Banyuresmi; kernet bus, Rohman, 33 tahun, warga Desa Cikembulan, Kadungora; serta kondektur bus, Dedi, warga Desa Neglasari, Kadungora. Ketiganya ditangkap di rumah masing-masing setelah polisi berkoordinasi dengan pengurus PO Karunia Bhakti.
Menurut Enjang, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, alasan para awak bus melarikan diri itu karena takut dihakimi massa setelah kendaraan yang mereka kemudikan mengalami kecelakaan. “Spontan untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Jumat malam kemarin bus Karunia Bakti bernomor polisi Z-1795-DA terlibat tabrakan beruntun dengan sejumlah kendaraan dan bangunan warga di jalan Raya Puncak Cisarua, Bogor Jawa Barat.
Bus nahas itu menubruk 1 mobil Avanza, 2 angkutan kota, 1 minibus, 5 sepeda motor serta sebuah kedai bakso sebelum akhirnya menerobos pekarangan vila dan tersangkut di tebing. Akibatnya 14 orang meninggal dunia dan 40 lainnya luka-luka.
SIGIT ZULMUNIR