TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar tak ingin ambil pusing jika salah seorang kadernya, Jusuf Kalla, maju lagi sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2014 mendatang. Jika itu terjadi, JK berpotensi memecah internal Partai Golkar. Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sudah menyatakan kesiapannya mencalonkan diri pada 2014.
"Tidak masalah, itu hak beliau (Jusuf Kalla)," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Bidang Organisasi dan Kaderisasi, Mahyudin, kepada Tempo, di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu, 11 Februari 2012.
Menurut dia, semua orang memiliki hak yang sama untuk maju sebagai capres, sehingga tidak ada masalah jika Jusuf Kalla maju sebagai capres pada pilpres mendatang. "Kami tidak melarang, kami tidak mencampuri," ujar Mahyudin.
Tapi, kata dia, sekarang ini Golkar memiliki sikap yang jelas dalam pengusungan capres pada pilpres 2014, yakni akan mencalonkan kader-kader terbaik dari partai berlambang pohon beringin itu. Dan saat ini, pilihan Golkar jatuh kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie alias Ical. "Golkar tetap mencalonkan ketua umum," kata Mahyudin.
Sebelumnya bekas wakil presiden Jusuf Kalla menyatakan siap maju sebagai capres dalam pemilihan presiden 2014 apabila masyarakat mendukung. "Kalau ada dukungan penuh dari masyarakat, saya siap. Tapi, untuk saat ini, saya tidak mau berkomentar soal itu dulu, belum waktunya," katanya, Jumat pekan lalu.
Ditanya mengenai partai politik mana yang akan "ditungganginya" jika rencana pencalonannya benar-benar mendapat dukungan masyarakat, ia enggan berkomentar. "Soal itu lagi, saya belum bisa berkomentar banyak karena memang belum saatnya," kata JK, panggilan akrab Jusuf Kalla.
PRIHANDOKO