TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan tak mau terganggu dengan isu soal Pemilu 2014. Meski popularitasnya terus melonjak setelah menduduki jabatan menteri, Dahlan sama sekali tidak mau berpikir maju sebagai calon presiden.
Mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara itu menganggap bukan saatnya memikirkan isu politik karena itu hanya akan mengganggu kerjanya. “Saya tidak ingin terganggu dengan isu-isu 2014 karena saya ingin betul-betul kerja keras menyelesaikan banyak hal,” kata Dahlan saat santap Soto Kudus bersama di kawasan Lebak Bulus, Jumat malam, 10 Februari 2012.
Dahlan menegaskan dirinya ingin bekerja keras tanpa tujuan apa-apa. “Banyak persoalan di Indonesia yang harus diselesaikan dengan kerja keras, tidak hanya dengan omongan, talk show, atau seminar,” kata pendiri surat kabar Jawa Pos itu.
Dahlan meminta tidak dikait-kaitkan dengan isu 2014. Alasannya, jika dikait-kaitkan, nanti mengganggu keikhlasan dalam bekerja. “Nanti orang bilang Dahlan kerja keras karena ada maksudnya,” katanya.
Pria kelahiran Magetan, 1951, ini memulai kariernya sebagai calon reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Timur, pada tahun 1975. Selang setahun kemudian, ia bergabung dengan majalah mingguan Tempo sebagai wartawan hingga 1982. Berbekal pengalaman berkecimpung di dunia media massa, ia lantas mendirikan surat kabar Jawa Pos setelah keluar dari Tempo.
Di dunia pemerintahan, Dahlan mulai menjabat Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara pada 23 Desember 2009. Selanjutnya, ia dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri BUMN, menggantikan posisi Mustafa Abubakar, 19 Oktober tahun lalu.
RINA WIDIASTUTI | ANANDA PUTRI