TEMPO.CO, Jakarta- Juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, mengatakan aparat sudah menghentikan pencarian senjata teroris di hutan kampus Universitas Indonesia. Polisi merasa sudah berhasil menemukan senjata yang disembunyikan oleh kelompok teroris itu. “Kami kansudah menemukan senjata-senjata itu,” tutur Saud pada Tempo, Ahad 12 Februari 2012.
Saat ini, menurut Saud, Mabes sedang memburu dua buron teroris yang diduga sebagai penerima senjata. “Mereka menerima senjata dari tersangka AO (Abu Omar Abdurahman),” katanya.
Jika dua buron itu tertangkap, Mabes akan menggali informasi tentang senjata lainnya dari mereka. ”Nanti akan dicari tahu apakah benar mereka terima senjata dari AO, disimpan di mana,” katanya.
Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri tengah memburu dua buron teroris sehubungan dengan penemuan senjata api di hutan kampus UI. Mereka merupakan teroris jaringan Abu Omar Abdurahman yang diduga sebagai pemasok senjata dari Filipina.
Kegiatan jual-beli senjata api menjadi salah satu sumber dana kelompok teroris. Dari aktivitas perdagangan ini juga kelompok Abu Omar terhubung dengan kelompok-kelompok teroris lainnya.
Sejak tahun lalu aparat sudah menemukan banyak senjata milik jaringan ini. Kepala badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengungkapkan, pada November 2011, polisi menangkap enam anggota jaringan Abu Omar. Mereka adalah BH, DA, RAW, S, D, dan S, yang ditangkap di berbagai kota. Polisi melakukan penyisiran dan menyita 3 buah senjata laras panjang, 2 senjata api laras pendek, dan 796 butir peluru.
Sabtu kemarin, Densus 88 anti Teror Mabes Polri melakukan penyisiran hutan UI. Bersama tersangka teroris, Mulyadi, 35 tahun, petugas menemukan sekitar 300 amunisi ukuran 22 milimeter dan 38 milimeter dan satu granat. Penyisiran itu adalah lanjutan dari penyisiran Kamis, 9 Februari kemarin. Pada penyisiran itu, petugas hanya menemukan satu senjata Jungle.
NUR ALFIYAH