TEMPO.CO, Jakarta - Selama tujuh tahun menjalankan pemerintahan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui banyak menghadapi masalah. Dari seluruh masalah negara yang dihadapi, pemberantasan korupsi adalah yang paling berat. "Saya harus jujur mengakui pemberantasan korupsi di negeri ini merupakan agenda dan tantangan yang berat," kata SBY saat tanya-jawab dengan wartawan di Istana Negara, Senin, 13 Februari 2012 malam.
Menurut SBY, pemberantasan korupsi tidak hanya menjadi tantangan utama saat ini, tetapi juga untuk beberapa tahun mendatang. Namun dirinya emoh dikatakan bahwa upaya pemberantasan korupsi tanpa hasil.
SBY juga mengklaim telah bertindak agresif. “Saya sangat agresif dalam tujuh tahun terakhir ini memberantas korupsi,” kata SBY.
Buktinya, sebelum menjadi presiden, hanya beberapa pejabat yang bisa diperiksa. "Bisa dihitung dengan jari, yang bisa diperiksa untuk dugaan tindak pidana korupsi," kata SBY. "Sekarang saja saya telah menandatangani setidaknya 165 izin agar pejabat (menteri, gubernur, bupati, wali kota) bisa diperiksa."
Meski begitu, SBY merasa butuh saran, kritik, dan kerja sama agar pemberantasan korupsi lebih efektif. "Kalau instruksi saya belum dilaksanakan karena semua ada sistem. Karena saya bukan pemain tunggal di negeri ini," kata SBY.
Apalagi, di banyak negara lain, pemerintahannya berjuang terus-menerus agar menjadi pemerintahan bersih dalam upaya pemberantasan korupsi. "Banyak negara lain yang melakukan belasan tahun dan ini sangat kompleks. Tidak boleh lakukan business as usual," katanya.
Pada acara tanya-jawab yang digelar SBY dengan wartawan di Istana Negara, Senin malam, 13 Januari 2012, ditanyakan pula tentang isu terkini. Pada kesempatan itu, SBY menjelaskan banyak hal, antara lain soal pemberantasan korupsi, penuntasan kasus Bank Century, pencalonan presiden pada Pemilu 2014, dan pembelian pesawat kepresidenan.
DIANING SARI | ARYANI KRISTANTI | EZTHER LASTANIA
Berita Terkait
Pemeriksaan Korupsi Pejabat, SBY Mengaku Kena Imbasnya
SBY Dinilai Tunggangi Kasus Korupsi Kader Demokrat
SBY-Pegiat Antikorupsi Bahas Rekening Gendut
PKS Tagih Janji KPK Tuntaskan Kasus Besar
