TEMPO.CO, Jakarta - Terungkapnya pembahasan proyek universitas bermula dari pembicaraan melalui pesan BlackBerry antara Angelina Sondakh dan Mindo Rosalina Manulang. Pembicaraan anggota Badan Anggaran DPR dengan Direktur Marketing PT Anak Negeri itu agar proyek universitas bisa digarap sejumlah perusahaan milik M. Nazaruddin.
"Isi pembicaraan melalui pesan BlackBerry itu terkait dengan tugas-tugas yang diberikan M. Nazaruddin sehubungan dengan upaya memperoleh proyek di Kementerian Pendidikan Nasional," ujar Rosa dalam dokumen tersebut. "Saya diperintahkan untuk koordinasi dengan Angelina Sondakh."
Menurut dokumen itu, pembicaraan keduanya berlangsung pada November 2010 hingga Februari 2011. Pembahasan anggaran proyek di Kementerian Pendidikan tersebut dimulai dari rapat anggaran. Rapat itu membahas besarnya anggaran proyek, jenis pekerjaan, serta universitas yang mengusulkannya. Angie--sapaan akrab Angelina--lalu membocorkan hasil rapat itu kepada Rosa.
Singkat cerita, Rosa "bergerilya" agar beberapa proyek universitas bisa digarap perusahaan milik Nazaruddin--biasa disebut Nazar. Dokumen itu juga menyebutkan adanya uang yang diduga suap. Uang yang disebut dana support itu menjadi "pelicin" setelah proyek universitas berhasil digarap.
Ria Irsyadi, pengacara Nazar, membantah jika dikatakan kliennya meminta proyek universitas. "Itu hanya permainan Rosa dan Angie," ujarnya. Menurut dia, dari bukti pesan BlackBerry itu, hanya mereka berdua yang mengetahuinya.
Rencananya, Angie bakal diperiksa sebagai saksi dalam persidangan Nazar. Rufinus Hutauruk, pengacara Nazar yang lain, mengatakan Angie bakal dicecar soal identitas "bos besar", yang muncul dalam percakapan Angie dengan Rosa.
Selain itu, kubu Nazar akan mencecar Angie soal aliran duit proyek Wisma Atlet, termasuk pengakuan Angie di depan Tim Pencari Fakta Demokrat. "Kami ada bukti-buktinya," katanya.
Sejumlah saksi yang dihadirkan dalam sidang Nazar menyebut Angie menerima duit proyek Wisma Atlet. Rosa, misalnya, mengaku pernah didesak Angie untuk mencairkan duit sebesar Rp 5 miliar. Duit itu rencananya akan diberikan untuk "bos besar" dan "ketua besar". Dalam sidang, Rosa mengaku "ketua besar" adalah Wakil Ketua Banggar DPR Mirwan Amir. Adapun "bos besar" adalah Anas.
Angelina dalam sejumlah kesempatan membantah menerima duit Wisma Atlet. "Saya sama sekali tidak paham mengapa nama saya ditarik-tarik terus dalam kasus Wisma Atlet," katanya.
l ISMA SAVITRI | AFRILIA SURYANIS | SUKMA
Berita Terkait
Rosa Sebut Peran Anas dalam Proyek UNJ
Cuci Uang Grup Nazar Bakal Seret Demokrat
PPATK Temukan Aliran Dana Nazar ke Para Politikus
PPATK Apresiasi Nazar Dijerat Pasal Pencucian Uang
Dipanggil KPK, Nazar Mau Buka-bukaan Hambalang
Ruhut Pertanyakan Saham Anas di Perusahaan Nazar
Ruhut Tuding Ring Satu Banggar Terlibat Hambalang