TEMPO.CO , Tegucigalpa - Sebuah kebakaran berlangsung secara masif di penjara Honduras menyebabkan sedikitnya 200 orang tewas. Jumlah tersebut, jelas petugas lapas, Rabu, 15 Februari 2012, kemungkinan bisa bertambah.
Menurut catatan PBB, Honduras merupakan negara yang memiliki angka kriminal pembunuhan tertinggi di dunia. Saat ini, Hoduras sedang berjuang memerangi geng anak-anak muda di jalanan sehingga penjara sangat padat penghuni.
Menteri Keamanan Pompeyo Bonilla mengatakan, lebih dari 200 orang tewas saat api mengamuk di penjara yang berlangsung pada Selasa, 14 Februari 2012 tengah malam waktu setempat. Sedangkan petugas kesehatan menyebut angka korban mencapai 272 orang.
"Ini laporan awal, jumlah korban tewas kemungkinan bertambah," kata Lucy Marder, Kepala Layanan Forensik di Kota Comayagua, sekitar 75 kilometer sebelah utara ibu Kota Tegucigalpa.
Stasiun radio lokal, Radio Globo, melaporkan total jumlah korban lebih dari 350 orang seluruh jasad korban ditemukan di dalam sel penjara. Nampak pasukan militer, polisi, dan keluarga korban berkerumun di penjara Comayagua yang dihuni lebih dari 800 narapidana.
"Saya mencari saudara laki-laki saya, kami tidak tahu apa yang terjadi dengannya ," kata Arlen Gomez kepada radio lokal.
Petugas pemadam kebakaran setempat menjelaskan, mereka dicegah masuk penjara dengan tembakan. Tetapi Daniel Orellana, Kepala Penjara, mengatakan di sana tidak ada kerusuhan. "Kami memiliki dua hipotesa, pertama, seorang tahanan sengaja membakar matras, kedua, sistem listik sengaja dipadamkan," katanya.
REUTERS | CHOIRUL