TEMPO.CO , Nganjuk-Tim Reserse Kriminal Kepolisian Resor Nganjuk menyita lima keping VCD porno milik Mujianto di rumah Joko Suprianto, majikannya, di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Nganjuk, Kamis 16 Februari 2012. Tersangka kasus pembunuhan yang mengaku membunuh 15 orang itu diduga menggunakan film porno tersebut untuk berbuat mesum dengan majikannya, Joko Suprianto.
Polisi menggelandang Mujianto ke dalam rumah tempatnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, didampingi perangkat desa setempat. Sedangkan Joko bersama kerabatnya menunggu di dalam rumah berukuran 25 x 20 meter itu.
Selain lima VCD porno gay, polisi menyita satu buah gantungan kunci berbentuk alat vital pria, satu buah amplop berisi bekas serbuk, satu helm, satu telepon seluler, dan dua buah charger. "Barang-barang itu diambil sendiri oleh Mujianto," kata Eko Yuliana, Sekretaris Desa Sonopatik yang mendampingi penggeledahan itu.
Mujianto dibekuk di rumah pasangannya, Joko Suprianto, di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Senin, 13 Februari lalu. Joko adalah duda, 49 tahun, majikan dan kekasih Mujianto. Jejaknya terendus dari pengakuan korbannya yang selamat, yakni Muhammad Fais. Dalam dua bulan ini, ulah pria 21 tahun itu menewaskan empat orang, yakni Ahyani, 46 tahun, warga Situbondo; Romadhon (55), Sudarno alias Basori (42), keduanya warga Ngawi; dan seorang lagi belum diketahui identitasnya, pria berusia 32 tahun.
Adapun korban selamat adalah Muhammad Fais, 28 tahun, asal Pasuruan, dan Anton S. Sumartono, 47 tahun, asal Surakarta. Sembilan korban lainnya belum diketahui nasibnya. "Kami masih menyelidiki sembilan korban lainnya," kata Kepala Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Besar Anggoro Sukartono.
Sebelum melancarkan aksinya, Mujianto mencuri semua nomor telepon calon korban dari ponsel kekasihnya, Joko. Lalu dia merayu selingkuhan Joko. Dia menghubungi mereka satu per satu dengan dalih ingin berkenalan. Setelah cukup dekat, Mujianto mengajak korbannya bertemu di Nganjuk untuk berjalan-jalan. Mujianto menuturkan, saat jalan-jalan itulah dia melakukan hubungan badan dengan korbannya di beberapa tempat, seperti persawahan atau toilet stasiun pengisian bahan bakar.
Siasat terakhirnya adalah mengajak korbannya ke warung. Di tempat inilah dia meracuni minuman korban. Saat korbannya lemas, dia menitipkannya ke rumah warga. Kepada pemilik rumah, Mujianto berdalih hendak memanggil dokter sebelum akhirnya kabur.
Suparno, keluarga salah seorang korban, yakni Romadhon, bercerita, "Sebelum meninggal dunia, almarhum sempat bercerita bahwa ia ditipu dan sempat makan bakso yang diduga beracun," ujar Suparno.
HARI TRI WASONO | ISHOMUDDIN | FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terkait:
Digiring ke Rumah Majikan, Mujianto Dihujat Warga
Keluarga Korban Minta Mujianto Dihukum Berat
Korban Mujianto Penggemar Bunga Hias
Keluarga Ingin Makam Korban Mujianto Dibongkar