TEMPO.CO, Los Angeles - Bekas kapten tim nasional Inggris, David Beckham, sedih melihat pelatih asal Italia, Fabio Capello, meninggalkan Inggris. Gelandang tenar ini menyatakan siap mendukung Capello memupuk karier internasonalnya.
Ini merupakan komentar pertama di depan publik terkait isu mundurnya Capello sebagai Manajer Tim Nasional Inggris. Beckham mengatakan dirinya kecewa Capello mundur menjelang kejuaraan Eropa, tetapi dia sangat respek dengan keputusannya. Menurut Beckham, seorang manajer seharusnya diberikan kewenangan penuh memilih kapten.
"Saya pernah bekerja sama dengan Fabio selama beberapa tahun. Ini menyedihkan, kondisi kritis bagi Inggris," kata Beckham kepada wartawan usai berlatih bersama LA Galaxy, Kamis, 16 Februari 2012 waktu setempat.
"Anda tahu dia telah membuat keputusan dengan sebuah alasan. Saya respek terhadapnya. Saya berharap dia baik-baik saja."
Capello mengambil keputusan yang mengejutkan, yakni mengundurkan diri sebagai Manajer Tim Nasional Inggris beberapa pekan lalu setelah bertemu dengan FA (Asosiasi Sepakbola Inggris). Dia merasa dilecehkan karena FA mencopot ban kapten John Terry karena dianggap bersikap rasialis terhadap pemain belakang Queen Park Rangers, Anton Ferdinand.
Terry, yang akan membawa tim Inggris berlaga pada Kejuaraan Europa, menolak tuduhan tersebut. Sedangkan Capello tidak bisa menerima keputusan FA karena diambil tanpa berkonsultasi dengannya.
Ketika ditanya apakah ban kapten itu seharusnya diputuskan oleh pelatih atau FA, dia bilang harus dilakukan oleh seorang coach. "Itu wewenang coach," jawabnya.
Beckham yang tidak berharap dipanggil untuk memperkuat skuad Inggris mengatakan bahwa dirinya terlalu tua untuk berlaga di kancah internasional sekaligus ingin pensiun untuk tim nasional Inggris. Kendati demikian dia juga memberikan dukungan kepada Harry Redknapp untuk menangani tim Three Lions.
"Harry orang besar, manajer hebat. Memiliki kemampuan manajemen yang luar biasa," kata Beckham. Pengumpan jitu ini menambahkan, "Aku tahu banyak pemain yang sanggup bermain demi dia. Aku pernah berlatih di bawah bimbingan dia. Bukan saja sebagai manajer hebat, tetapi dia juga orang yang hebat juga."
REUTERS | CHOIRUL