TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Tim Pencari Fakta Partai Demokrat akan menjadi bagian dari penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pasalnya, dalam pertemuan tersebut antara lain dibahas ihwal fee proyek Wisma Atlet, yang menyeret dua kader partai, yaitu M. Nazaruddin dan Angelina Sondakh.
"Semua kesaksian akan ditindaklanjuti dengan penyelidikan," kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P., di kantornya kemarin. Hal ini juga untuk memverifikasi pengakuan sejumlah saksi dalam persidangan Nazar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Johan menjelaskan penyelidikan dilakukan bersamaan dengan pengusutan dugaan pencucian uang dalam pembelian saham PT Garuda Indonesia oleh Nazar. Perkara ini merupakan kasus kedua yang menjerat Nazar. "Jadi semua akan ditindaklanjuti," kata Johan.
Nazar pada persidangan Rabu lalu membeberkan pertemuan sejumlah kader Partai Demokrat di lantai 9 gedung MPR/DPR. Pertemuan itu berlangsung pada 11 Mei 2011. Dalam pertemuan tersebut, Nazar menyebutkan sejumlah koleganya menerima duit dari Angelina Sondakh--akrab disapa Angie.
Namun Angie, yang saat itu menjadi saksi dalam persidangan Nazar, membantahnya. Dia menegaskan itu adalah pertemuan informal dan tidak ada pembicaraan tersebut. Pertemuan diikuti 11 orang, yaitu Jafar Hafsah (Ketua Fraksi Demokrat), Benny K. Harman, Mahyudin, Mirwan Amir, Ruhut Sitompul, Edy Ramli Sitanggang, Max Sopacua, Didi Irawadi S., M. Nasir, Nazar, dan Angie.
Johan mengatakan KPK tidak bisa menindaklanjutinya dengan serta-merta memanggil para politikus yang disebut itu. Begitu pula saat memeriksa Angie, yang sudah menjadi tersangka kasus Wisma Atlet. KPK, kata Johan, "Harus benar-benar melakukan cross-check atas kebenaran informasi itu."
Jafar Hafsah menyatakan Tim siap memberikan keterangan kepada KPK. "Kami hormati proses hukum yang berjalan. Kalau memang KPK membutuhkan, kami siap," ujarnya kemarin. Namun Jafar menolak berkomentar soal isi pertemuan itu. Meski demikian, dia mengakui pertemuan itu ada. "Kami hanya akan bicara kepada aparat hukum," katanya.
Ruhut Sitompul, kader Demokrat yang hadir dalam pertemuan itu, mengapresiasi tindakan KPK. Menurut dia, langkah ini bisa membuat silang pendapat soal pertemuan tersebut menjadi jelas. Karena itu, dia meminta rekan-rekannya jujur kepada KPK. "Jangan ada yang coba-coba pasang badan," ujarnya.
TRI SUHARMAN | FEBRIYAN | SUKMA
Berita Terkait
Membongkar Dusta Angie
Tim Demokrat Simpan Rahasia Angie-Anas
Dari Innalillahi hingga Kicauan Angelina Sondakh
Nazar Tak Pegang Rekaman Pertemuan TPF Demokrat
Angie Ternyata Pemegang Kartu Bos Besar
Duduk di Sebelah Anas, Mahfud Sindir Politikus Partai Busuk