TEMPO.CO, Milan - Kekalahan telak di kandang sendiri dari tim papan bawah, Bologna, tentu semakin memanaskan kursi pelatih Internazionale Milan, Claudio Ranieri. Meski begitu, pelatih berjulukan The Tinkerman itu ogah meletakkan jabatannya.
“Tidak. Saya tidak merencanakan apa pun,” kata Ranieri ketika ditanya soal pengunduran dirinya. “Kami harus bersatu dan mencari solusi. Sulit memang untuk bangkit, tapi kami harus melakukannya.”
Posisi Ranieri memang kian terpojok akibat kekalahan tersebut. Kini tim asuhannya tak pernah meraih kemenangan dalam enam partai pamungkas. Parahnya lagi, dari rangkaian hasil negatif itu, Inter hanya mampu meraih sebiji poin, atau kalah lima kali, di antaranya terjadi pada tiga partai terakhir.
Bahkan para pendukung Inter sendiri mengejek Ranieri pada pertandingan itu, terutama saat keputusannya mengganti Diego Forlan dengan Andrea Poli, yang notabene merupakan gelandang bertahan. “Saya tahu kita tertinggal dua gol, tapi memasukkan penyerang tambahan tidak menjamin kita menang,” ujar pelatih kelahiran Roma itu.
Situasi ini sebenarnya sangat ironis. Padahal sebelumnya, pada Desember hingga Januari lalu, Nerazzurri—julukan Inter—bisa meraih delapan kemenangan beruntun. Namun, ketika rekor terhenti kala ditaklukkan Napoli 0-2 di Coppa Italia pada akhir Januari, performa Inter terus menukik.
Akibat kekalahan dari Bologna itu, kini Inter turun ke posisi lima dengan raihan 36 poin. Sebab, di saat yang sama, Napoli berhasil menghajar tuan rumah, Fiorentina, di Artemio Franchi, 3-0.
FOOTBALL-ITALIA | IRVAN SAPUTRA
Berita terkait:
Zanetti Minta Fan Tetap Dukung Inter
Inter Milan Masih Terpuruk