TEMPO.CO, Bandung - Seorang mahasiswa perguruan tinggi terkenal di Bandung, Ricky Ardianto, tewas setelah terjun dari ketinggian sekitar 13 meter di atap lantai 3 tempat kosnya di RT 06/RW 02 Jalan Ciumbuleuit 83, Kota Bandung, Ahad 19 Februari 2012. Mahasiswa berusia 23 tahun yang disebut-sebut kuliah di Jurusan Arsitektur itu diduga mengalami depresi.
Salah seorang saksi di lokasi kejadian, Ade, 30 tahun, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Sebelum terjun Ricky sempat kelihatan duduk dan tiduran di tubir atap belakang sejak sekitar pukul 06.00 hingga menarik perhatian warga perkampungan di belakang kos-kosan.
Tak menunggu lama, Ricky langsung dievakuasi beberapa temannya ke instalasi gawat darurat RS Advent, Jalan Cihampelas, karena diduga mengalami cedera serius di bagian dalam tubuh. "Tapi setiba di rumah sakit dia sudah meninggal dunia," kata Ketua RT 06 Memen Resmana di RS Advent.
Salah seorang petugas pengamanan setempat, Yudin, menduga Ricky sedang stres menghadapi masalah berat. Menurut dia, Ricky adalah seorang mahasiswa yang sudah cukup lama tinggal di rumah itu. Yudin tak tahu di mana Ricky kuliah.
"Cuma dia kemarin sempat memanggil saya dan berpesan, kalau orang cari supaya saya bilang dia sedang nggak ada di sini," kata petugas yang biasa berjaga di depan rumah tiga lantai nomor 83 Jalan Ciumbuleuit itu kepada polisi.
Salah seorang kawan korban yang mengaku bernama Niko mengatakan Ricky adalah mahasiswa Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Bandung. "Dia angkatan 2007," katanya saat dicegat hendak meninggalkan rumah sakit Advent.
Pantauan di lokasi, tubuh Ricky mendarat di atas tanah di belakang rumah tempatnya tinggal di lingkungan RT 02 RW 06. Ketua RT 02 Memen mengatakan rumah tiga lantai Jalan Ciumbuleuit 83 adalah milik warga Cirebon bernama Indra, tapi disewakan kepada Christian.
Oleh Christian, bagian depan rumah itu dimanfaatkan untuk membuka warung game online "Dios". Memen mengaku tak mengenal Ricky. "Karena siapa saja yang tinggal ngekos di rumah nomor itu tak pernah dilaporkan ke kami," ucapnya.
ERICK P. HARDI