TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) belum bisa memastikan pelaku bunuh diri Ahad pagi, 19 Februari 2012, Ricky Ardianto adalah mahasiswanya. Dari hasil pengumpulan informasi, pelaku pernah tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Arsitektur ITB angkatan 2007. Namun setahun kemudian ia tak pernah terlihat kuliah lagi.
Ketua Lembaga Kemahasiswaan ITB, Brian Yuliarto, mengatakan menurut Ketua Himpunan Mahasiswa Arsitektur ITB, Ricky Ardianto pernah kuliah sebagai mahasiswa angkatan 2007. Setelah dua semester atau setahun, Ricky sudah tak kuliah lagi di sana.
“Informasinya sementara baru itu. Karena sekarang hari libur agak susah mengecek datanya di kampus. Mungkin baru besok (Senin) bisa dipastikan,” ujar Brian kepada Tempo, Ahad 19 Februari 2012.
Menurut Brian, mahasiswa ITB yang tidak mendaftar ulang selama dua semester atau setahun berturut-turut berarti mengundurkan diri.
Informasi serupa diperoleh Tempo dari mahasiswa Arsitektur ITB angkatan 2008. “Orangnya sudah nggak kuliah lagi di ITB. Pas semester dua dia cabut (pergi),” ujar Ihsan Abidin.
Sebelumnya diberitakan seorang mahasiswa bernama Ricky Ardianto tewas setelah terjun dari atap lantai 3 tempat kosnya setinggi kira-kira 13 meter di RT 06/RW 02 Jalan Ciumbuleuit 83, Kota Bandung, Ahad 19 Februari 2012. Mahasiswa berusia 23 tahun itu diduga mengalami depresi.
Dari laporan Kepolisian Sektor Cidadap, peristiwa bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Pelaku kelahiran Jakarta, 24 Januari 1989, beralamat di Jalan Taman Alfa Indah Jakarta Barat. Pelaku tak langsung meninggal dunia di tempat dan sempat dilarikan ke RS Advent dalam kondisi kritis. Namun ia meninggal dunia di perjalanan.
Selanjutnya jenazah dibawa ke RS Hasan Sadikin untuk divisum. Luka terdapat di bahu kanan, punggung, sedangkan kaki patah dan hidung mengeluarkan darah. Polisi kini tengah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
ANWAR SISWADI