TEMPO.CO, Jakarta --Polisi mengumpulkan kasus premanisme di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk memperkuat jerat bagi John Refra atau yang lebih dikenal sebagai John Kei, 42 tahun. Ketua organisasi pemuda asal Pulau Kei, Maluku Tenggara, ini disergap di sebuah kamar hotel di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat malam lalu.
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengungkapkan banyak kasus premanisme yang terkait dengan John Kei dan kelompoknya. "Laporannya tersebar di polsek-polsek," kata Rikwanto.
Sejauh ini polisi hanya menyebut John Kei sebagai orang yang dituakan dalam komunitas informalnya. Komunitas itu disebut bergerak di bidang penagihan utang, pembebasan tanah, jasa penjagaan dan pengamanan tempat hiburan dan perkantoran, serta parkir.
Komunitas informal inilah yang jasanya digunakan oleh Tan Harry Tantono, yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk di sebuah kamar hotel di Jakarta Pusat pada 26 Januari lalu, untuk menagih utang. Bekas Direktur Power Steel Mandiri itu diduga dibunuh karena tidak melunasi upah kerja para penagih tersebut sebesar Rp 600 juta. “Pada waktu kejadian, JK ada di tempat terjadinya pembunuhan,” kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto, lima tersangka yang sudah lebih dulu ditahan dalam kasus itu mengatakan John sekamar dengan Tan Harry di hotel itu. Keterangan dikuatkan lagi dengan isi rekaman 13 kamera CCTV yang ada di hotel, mulai dari lobi, lift, hingga koridor atas, bahwa John Kei berada di tempat kejadian.
Dalam kasus itu saja John terancam jerat Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP dan juncto Pasal 56 KUHP tentang pembunuhan berencana. “Hukuman yang dikenakan maksimal 20 tahun penjara,” kata Rikwanto.
Namun, hingga kemarin, proses pemeriksaan terhadap John Kei masih menunggu tindakan operasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dalam operasi penyergapan berkekuatan 75 personel Jumat malam itu polisi memang menembak karena John sempat melawan.
Operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di betis kanan itu terhambat kondisi kesehatan John yang terungkap menderita penyakit gula darah. “Operasi pengambilan peluru tidak bisa dilakukan dengan kadar gula dalam darah setinggi itu,” kata Rikwanto.
Pemeriksaan berupa tes urine justru telah dilakukan terhadap teman perempuan John di kamar hotel, Alba Fuad. Artis era 1980-an itu terbukti menggunakan narkotik jenis sabu. Berkas pemeriksaan Alba bersama barang bukti bong isap kemudian dialihkan ke Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.
SUNDARI | ANANDA BADUDU | INU KERTAPATI
Berita Terkait
Siapa Sebenarnya John Kei?
Peristiwa Kekerasan yang Melibatkan Pemuda Kei
Polisi Janji Usut Kasus Preman John Kei
Istri John Kei Menangis karena Tak Boleh Besuk
Gula Darah Tinggi, Peluru di Betis John Kei Belum Diangkat
Ditemukan Bersama John Kei, Alba Fuad Positif Nyabu
John Kei Dijaga 40 Polisi di RS Polri
John Kei Ditangkap Saat Bersama Alba Fuad
Begini John Kei Ditangkap
John Kei Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan Bos Sanex
Pengacara John Kei Pertanyakan Surat Penangkapan