TEMPO.CO, BOGOR -Pencarian delapan korban hanyut di Sungai Cihideung, Pabuaran Kaum, Bogor, masih terus dilakukan Tim SAR gabungan Badan SAR Nasional, Tim Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Bogor, SAR Brimob, sukarelawan dan lainnya. Namun, peluang para korban ditemukan dalam keadaan hidup sangat tipis. Sebab, delapan korban hanyut yang masih anak-anak itu dipastikan tak mampu bertahan setelah lebih dari sembilan jam tenggelam.
"Bisa dipastikan meninggal," kata anggota Tagana Bogor, Cecep, yang ditemui Tempo di lokasi kejadian. Menurutnya, arus sungai cukup deras, sehingga para korban jatuh dari jembatan bambu itu dengan mudah terseret air.
Tim penyelamat sudah melakukan pencarian di sepanjang bantara sungai Cihideung hingga muara, yang terhubung dengan sungai Cisadane. "Tim SAR juga telah memasang jaring di sekitar muara".
Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 10.00 tadi pagi. Warga Pabuaran yang baru kembali dari acara peringatan maulid Nabi Muhammad di Kampus Institut Pertanian Bogor, menyeberang sungai dengan memanfaatkan jembatan bambu. Mendadak, jembatan runtuh. Sebanyak 16 orang jatuh ke sungai. Sebagian besar di antaranya anak-anak. Dua jam setelah kejadian, satu dari korban ditemukan tewas.
ARIHTA U SURBAKTI