TEMPO.CO, Jakarta -Peristiwa jembatan ambruk yang mengakibatkan satu orang tewas dan sembilan lainnya hilang membuat warga penasaran. Hingga Ahad petang ini, 19 Februari 2012, ratusan orang berkerumun di sekitar lokasi kejadian yang berbatasan langsung dengan Blok A, kawasan peternakan sapi Kampus Institut Pertanian Bogor.
Jembatan bambu sepanjang 15 meter dengan lebar sekitar 1,2 meter itu sudah keropos pada ujung penopangnya. Dua tiang kayu penopang jembatan di tengah sungai, tampak terlalu ringkih untuk menyangga beban berat. Warga menggunakan jembatan itu untuk jalan pintas menuju kampus IPB. "Jembatan itu warga yang buat. Sebenarnya dulu dilarang IPB. Tapi karena warga butuh, akhirnya diizinkan," ujar Miftahudin, warga setempat yang turut mencari korban hilang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi, menilai jembatan itu tidak layak digunakan. "Harusnya tak jatuh korban kalau kondisi jembatan ini baik," ujar Ade saat meninjau lokasi, Ahad petang.
ARIHTA U SURBAKTI