TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia di New York, Senin, 20 Februari 2012, mengalami kenaikan tertinggi selama sembilan bulan. Kenaikan dipicu spekulasi berkurangnya pasokan minyak dunia akibat pemutusan kontrak Iran dengan perusahaan asal Inggris dan Prancis.
Kontrak berjangka komoditas minyak naik hingga 1,9 persen dalam hari keempat kenaikan atau reli terpanjang sejak Desember 2011. Kemarin, 19 Februari 2012, Iran menyatakan siap menyuplai minyak mentah ke pelanggan baru yang tentunya bukan perusahaan Inggris atau Prancis.
Keputusan Iran tersebut dibacakan juru bicara pemerintah Alireza Nikzad Rahbar seperti yang dikutip situs Shana.
"Sentimen pasar telah berubah dalam pekan terakhir ini," ujar Tetso Emori, Manajer Keuangan Komoditas di Astmax Ltd, Tokyo. Ia memprediksi harga minyak mentah di New York mencapai US$ 110 per barel dalam waktu dekat. "Kami mendengar kabar Iran menghentikan ekspor jadi tentunya akan menekan harga pasar," ujar dia.
Negara-negara Eropa tak punya pilihan lain selain menerima keputusan Iran. "Jika tidak semuanya akan runtuh," ujar Emori. Padahal, Eropa sedang mendiskusikan bantuan untuk Yunani sebesar 130 miliar Euro (US$ 171 miliar)
Harga minyak mentah untuk pengiriman Maret naik sekitar US$ 1,97 menjadi US$ 105,21 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga tertinggi sejak 5 Mei 2011.
Menurut laporan The Financial Times, Ahad lalu, Iran berusaha mengirim sekitar 50 ribu barel minyak per hari ke pengusaha India atau cina. Angka tersebut meningkat 23 persen dibanding ekspor Iran tahun lalu.
BUSINESSWEEK|FT|DIANING SARI